batampos – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menanggapi pinangan dari Partai Golkar untuk maju di Pilwako Batam November 2024 mendatang. Amsakar menjelaskan bahwa diundang dalam acara buka puasa bersama Partai Golkar adalah suatu kehormatan.
Dalam Kesempatan tersebut, Partai Golkar secara gamblang memberikan suntikan dukungan yang luar biasa terkait langkah politiknya ke depan.
Ini merupakan sinyal yang cukup baik, atas komunikasi yang telah dibangun dengan Partai berlambang beringin tersebut. “Undangan itu suatu kehormatan bagi saya karena memang saat ini saya tengah membangun komunikasi dengan lintas partai,” kata dia yang dijumpai di kediamannya, Senin (8/4/2024).
Baca Juga:Â Golkar Buka Pintu, Ansar Tinggal Menunggu Keputusan Amsakar
Amsakar mengucapkan terimakasih, karena respon dari komunikasi yang sudah dibangun sangat positif, dan mudah-mudahan akhirnya juga akan menghasilkan sesuatu yang positif bagi perjuangan di Pilwako 2024 mendatang.
“Apapun ceritanya, semuanya masih terus berproses, karena saya bagian dari salah satu partai politik, tentu bicara secara baik dengan ketua umum saya terkait langkah kebijakan yang akan dilakukan ke depan,” bebernya.
Secara pribadi Amsakar mengatakan bahwa komentar yang dikeluarkan rekan-rekan partai Golkar ini akan menjadi pendorong dalam karir politiknya.
“Mudah- mudahan kami bisa sejalan dengan apa yang telah disampaikan kawan-kawan dari Partai Golkar ini,” imbuhnya.
Mengenai komunikasi dengan DPP Partai NasDem, Amsakar menyampaikan akan mencari waktu yang tepat untuk bertemu. Ada banyak hal yang ingin disampaikan mulai dari hal yang telah diperbuat saat Pilpres dan Pileg Februari lalu.
“Alhamdulillah semua rangkaian itu, untuk Pemilu lalu, capaiannya cukup membahagiakan. Ini akan saya sampaikan sebagai bentuk tanggungjawab atas amanah yang telah diberikan,” ujarnya.
Selain itu, Amsakar juga akan menyampaikan terkait kelanjutan langkah politik di tahun 2024 ini.
“Saya akan melangkah ke kontestasi Pilkada ini, dan mohon kepada Ketum (Surya Paloh, red) untuk memberikan arahan dan masukan terhadap langkah politiknya. Jika memang ada ruang, artinya saya hanya perlu menjalin dan membangun komunikasi dengan Partai Golkar,” katanya.
“Namun jika, kondisinya ruang untuk saya relatif sulit, dan tertutup, tentu kita bisa bicara baik- baik. Saya ingin bagaimana saya datang nampak muka, dan pergi nampak punggung. Saya ingin berjalan dengan baik,” sambungnya lagi.
Mengenai nasib Irwansyah yang digadang-gadang bakal menjadi pendamping melalui jalur independen, Amsakar menjelaskan dalam membangun koalisi dengan partai politik, tentu saja pihaknya akan mempertimbangkan saran dan masukan dalam menentukan pasangan atau wakil.
Tidak saja itu, pembahasan lainnya misalnya bagaimana menjalankan tahapan dengan baik, membahas atau menentukan biaya dalam perjuangan Pilkada. Termasuk juga saksi- saksi dan petugas- petugas yang akan bergerak sampai ke lini bawah.
“Jadi, bertemu atau berkoalisi dengan partai politik itu berarti memungkinkan terbuka ruang untuk tumbuh dan berkembangnya saran dan masukan. Sekiranya pemikiran ini sampai ke persoalan wakil, tentu saya kita akan ajak Pak wakil bergabung bersama. Secara terbuka kami bahas. Kawan-kawan dari Partai Golkar menyampaikan bahwa mereka akan melakukan survei objektif,” bebernya. (*)
Reporter: Yulitavia
