batampos – Puluhan warga Batu Merah bersama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (20/8), terkait persoalan pelayanan air bersih di Kota Batam.
Aksi dimulai di kantor PT Air Bersih Batam Hilir (ABH) dan dilanjutkan di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Aksi ini dipicu oleh keluhan warga mengenai buruknya pelayanan air bersih. Para demonstran menuntut PT ABH sebagai pengelola air bersih dan BP Batam sebagai penanggung jawab untuk meningkatkan pelayanan dan memastikan ketersediaan air bersih yang memadai bagi masyarakat.
Direktur BU SPAM Batam, Denny Tondano, menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi air.
Ia menjelaskan bahwa instalasi baru dengan kapasitas 500 dan 230 liter per detik sedang dibangun, dan diperkirakan selesai pada Desember 2024. Dengan penambahan ini, diharapkan kebutuhan air di Batam dapat terpenuhi.
“Sehingga kebutuhan 4.200 liter per detik tadi bisa terpenuhi. Disamping itu, mungkin ada beberapa hal lain detailnya akan di jelaskan Pak Muji, tapi secara garis besar dapat disampaikan, bahwa evaluasi tetap kami lakukan,” ujar Denny.
“Insyaallah sekali lagi kami sampaikan instalasi baru itu sesuai jadwal akan selesai pada bulan Desember 2024. Dengan selesainya itu, kebutuhan dapat terpenuhi,” tambahnya.
Direktur Utama PT ABH, Mujiaman, juga meminta maaf jika ada keluhan warga yang belum ditanggapi. Ia mengajak warga untuk mengirim keluhan melalui WhatsApp agar dapat ditangani lebih cepat.
Mujiaman juga berkomitmen untuk memastikan warga Batu Merah dan Batam lainnya mendapatkan bantuan air, terutama dalam waktu dekat ini.
“Jika ada kesulitan air warga yang tidak dapat air khusus untuk batu merah dan warga Batam lainnya, Insya Allah saya pastikan dapat bantuan air itu yang jangka pendek,” jelasnya. (*)
Reporter : Aziz Maulana
