Rabu, 16 Oktober 2024

Disdik Batam Akan Tindak Tegas Oknum Guru Pelaku Pencabulan di Nongsa

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi cabul asusila
Ilustrasi. Foto: JawaPos.com

batampos – Insiden pelecehan terhadap pelajar yang dilakukan oleh seorang guru di Nongsa telah memicu respon keras dari Dinas Pendidikan (Disdik) Batam. Langkah hukum segera diambil untuk memastikan bahwa tindakan yang merugikan murid tersebut tidak terulang.

Kasus ini mencuat setelah laporan dari pihak sekolah dan orang tua murid. Saat ini, guru yang bersangkutan telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.

“Kami sangat menyayangkan tindakan ini. Tindakan yang merendahkan martabat murid tidak bisa dibiarkan,” ujar Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, Rabu (16/10).

Baca Juga: Modus Pacari Korban, Guru SD di Batam Cabuli Muridnya

Dia menambahkan, para guru seharusnya menjadi pendidik dan panutan. Namun, kejadian ini sangat mengecewakan. Guru yang terlibat dalam kasus tersebut diketahui berstatus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di sekolah tempat ia mengajar. Sanksi tegas akan diberikan setelah status hukum guru tersebut diputuskan oleh pihak yang berwenang.

“Jika terbukti bersalah, guru tersebut akan dipecat dari status ASN karena tindakannya telah mencoreng profesi guru dan melanggar norma,” katanya.

Dia menggarisbawahi pentingnya menjaga batasan antara guru dan murid di lingkungan sekolah. Ia menyoroti fenomena child grooming, yang harus menjadi perhatian serius semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan.

“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Guru harus bersikap layaknya seorang pendidik yang mengayomi, bukan memanfaatkan momen untuk kepentingan pribadi yang merugikan murid,” ujar Tri Wahyu.

Disdik Batam mengimbau kepada seluruh guru agar selalu mengajarkan hal-hal positif kepada murid dan menjadi teladan yang baik. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Batam, seluruh pihak harus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung tumbuh kembang murid.

Kasus pelecehan ini, menurutnya, harus menjadi bahan introspeksi bagi seluruh lembaga pendidikan. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi murid untuk belajar.

“Kejadian ini adalah pekerjaan rumah bagi kita semua untuk membenahi sistem pendidikan agar hal serupa tidak terulang kembali,” ujar dia. (*)

Reporter: Arjuna

spot_img

Update