Kamis, 19 September 2024
spot_img

Disdik Batam Verifikasi Ulang Data 6.445 Anak Putus Sekolah, Target Selesai Oktober

spot_img

Berita Terkait

spot_img
WhatsApp Image 2024 09 11 at 13.15.05
Ilustrasi, anak putus sekolah.

batampos – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam menanggapi data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mencatat sebanyak 6.445 anak di Batam putus sekolah.

Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto mengatakan, data tersebut masih harus melalui proses verifikasi dan validasi ulang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.



“Kami tidak bisa langsung mengambil kesimpulan dari data itu. Perlu pengecekan lebih lanjut karena bisa jadi beberapa anak sebenarnya telah melanjutkan pendidikan di tempat lain, seperti pesantren, tetapi datanya belum diperbarui,” ujar Tri Wahyu, Selasa (17/9).

Baca Juga: Batam Hadapi Tantangan Pendidikan, Ribuan Anak Putus Sekolah

Tri menekankan bahwa kategori anak putus sekolah mencakup tiga kelompok besar: anak yang tidak pernah bersekolah, anak yang dikeluarkan, dan anak yang telah lulus tetapi tidak melanjutkan. Dari tiga kategori ini, Disdik Batam tengah memprioritaskan untuk mengidentifikasi penyebab pasti di setiap kasus.

Hingga saat ini, hasil verifikasi sementara menunjukkan bahwa jumlah anak putus sekolah di Batam menurun menjadi 5.314. Dari total tersebut, 846 di antaranya berada di tingkat SD, 861 di tingkat SMP, dan 1.414 siswa di SMK yang statusnya dikeluarkan atau dropout.

Selain itu, terdapat 2.171 anak yang telah lulus tetapi memilih tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Tri Wahyu menjelaskan, proses verifikasi ini akan berlanjut hingga data final dapat diperoleh. Meskipun pemerintah pusat menargetkan penyelesaian verifikasi hingga Desember, Disdik Batam menargetkan bisa menyelesaikannya lebih cepat pada Oktober 2024.

“Kami berusaha keras agar data ini benar-benar akurat. Jangan sampai anak-anak yang sebenarnya sudah melanjutkan pendidikan masih tercatat sebagai putus sekolah. Kami optimis bisa selesai pada Oktober,” katanya.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih akurat terkait kondisi pendidikan di Batam serta memungkinkan pemerintah daerah mengambil kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam menanggulangi anak putus sekolah.

Menurutnya, pembaruan data secara berkala terus dilakukan agar tidak ada anak yang terlewatkan dalam sistem pendidikan. Tri Wahyu juga menyoroti pentingnya keterlibatan berbagai pihak, termasuk orang tua dan masyarakat, dalam memantau kondisi pendidikan di lingkungan masing-masing.

“Kami berharap dengan verifikasi ini, kami bisa mendapatkan data yang benar-benar akurat, sehingga penanganan kasus anak putus sekolah di Batam bisa lebih efektif,” pungkasnya.

Sebelumnya, Berdasarkan data Kemendikbudristek, tercatat sebanyak 6.554 anak di Batam mengalami putus sekolah. Angka ini mencakup berbagai jenjang pendidikan.

Angka tersebut tentunya harus menjadi pengingat, ribuan anak putus sekolah di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur di Batam.

Anggota DPRD Batam dari Fraksi Partai Gerindra, Anwar Anas, menyatakan kekhawatirannya terhadap hal ini. Persoalan ini, kata Anwar, harus menjadi perhatian serius.

“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Kami yang masih muda punya tanggung jawab untuk adik-adik kami di Batam,” ujarnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img
spot_img

Update