Senin, 16 Desember 2024

Disdik Kaji Pola Program Makan Siang Gratis untuk Siswa di Batam

Berita Terkait

spot_img
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam Tri Wahyu Rubianto. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos.

batampos – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam tengah mempersiapkan program makan siang bergizi gratis bagi siswa di tingkat TK, SD, dan SMP yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2025. Kepala Dinas Pendidikan Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengungkapkan bahwa program ini masih dalam tahap kajian dengan mempertimbangkan beberapa pola pelaksanaan yang efektif dan efisien.

“Kami sedang mengkaji beberapa pola untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis ini. Hingga saat ini, juknis (petunjuk teknis) pelaksanaannya belum ada, jadi kami terus mencoba berbagai alternatif,” ujar Tri Wahyu Rubianto.


Beberapa pola yang sedang dipertimbangkan di antaranya adalah menggandeng pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), membuka dapur umum dengan melibatkan pihak ketiga, serta bekerja sama dengan komite sekolah untuk menyediakan makanan secara langsung.

“Kami juga sedang mengupayakan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk usaha mikro kecil masyarakat, untuk mendukung program ini,” tambahnya.

Tri Wahyu menyebutkan bahwa Batam memiliki sekitar 213.700 siswa yang akan menjadi penerima manfaat dari program ini. Jumlah tersebut mencakup seluruh siswa tingkat TK, SD, dan SMP yang membutuhkan asupan makanan bergizi untuk mendukung aktivitas belajar mereka.

“Melibatkan banyak stakeholder akan menjadi kunci keberhasilan program ini. Ada opsi pengelolaan secara swakelola, yaitu makanan dimasak langsung oleh pihak sekolah, namun kami tetap akan mempertimbangkan mekanisme yang paling sesuai dengan kondisi di lapangan,” jelasnya.

Program ini juga mendapatkan dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Batam sebesar Rp99 miliar sebagai dana pendamping untuk pelaksanaannya. Dengan jumlah dana ini, diharapkan seluruh siswa yang terdaftar dapat menerima makanan bergizi secara rutin sesuai standar yang ditentukan.

Meski demikian, Tri Wahyu mengakui bahwa tantangan utama adalah memastikan setiap pola yang dirancang dapat diterapkan secara merata di semua sekolah. Infrastruktur, sumber daya manusia, dan mekanisme pengawasan juga menjadi perhatian utama dalam proses perencanaan ini.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak hanya aspek penyediaan makanan, tetapi juga kualitas gizi, keberlanjutan program, serta keterlibatan masyarakat dapat tercapai secara optimal,” ungkapnya.

Program makan bergizi gratis ini merupakan langkah strategis Pemko Batam untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan sekaligus mencegah masalah gizi buruk di kalangan siswa. “Ini adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kecerdasan generasi mendatang,” tegas Tri Wahyu.

Disdik Batam berharap dengan adanya kolaborasi yang solid dari berbagai pihak, program ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa, orang tua, dan masyarakat luas. Kajian lebih mendalam akan terus dilakukan hingga semua aspek teknis dan administratif siap untuk pelaksanaan pada 2025 mendatang. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update