batampos – Dinas Pendidikan Provinsi Kepri kecewa dengan penolakan rencana pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) II Negeri di Batuaji. Padahal sekolah ini sangat dibutuhkan, sebab baru ada satu di Batam yakni SLB Negeri I di Batam Kota.
Kepala Bidang SLB Disdik Kepri Elmi menuturkan, SLB Negeri II ini rencananya akan dibangun di lokasi fasum perumahan Taman Pesona Indah RW 09 Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji. Lahan ini sudah dihibahkan pengembang ke Pemko Batam.
Oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Kepri untuk membangun SLB negeri mulai dari tingkat SD hingga SMA. Tender proyek sudah berjalan dan belum lama ini pihak proyek hendak memulai pembangunan. Namun belum sempat dibangun sudah ditentang masyarakat sekitar.
Baca Juga:Â Pembangunan Terminal Dua Bandara Hang Nadim Tak Kunjung Mulai
“Mereka (masyarakat) tak mau SLB. Mereka maunya SMA atau SMK. Inikan tak adil. SLB juga sekolah untuk anak-anak. Anak-anak berkebutuhan khusus juga dijamin undang-undang untuk mendapatkan hak pendidikan yang sama,” ujar Elmi.
Padahal sebut Elmi, jika tak ada hambatan proses pembangunan sudah berjalan dan tahun ajaran baru nanti sudah bisa digunakan.
“Karena di Batam ini SLB N baru satu yang di Batam Center itu. Sudah tak mau lagi di sana. Bahkan anak-anak dari Batuaji dan Sagulung sudah banyak yang keluar karena kejauhan. Ini mau dibangun yang lebih dekat malah ditentang,” ujarnya.
Baca Juga:Â Jefridin Menghadiri Perayaan Ulang Tahun ke-84, Bu Dar
Penolakan ini disebutkan Elmi datang dari masyarakat sekitar lokasi lahan yang dialokasikan tersebut yakni masyarakat Perumahan Taman Pesona Indah (TPI). Lahan tersebut luasnya sekitar 7.000 meter persegi dan yang akan dipakai sekitar 5.000 meter persegi.
Pantauan di lapangan, lahan tersebut berada di tengah Perumahan TPI atau berada di belakang Pasar Fanindo. Lahan tersebut memang masih kosong dan sebagiannya dipenuhi semak belukar. Di sekitar lokasi lahan kosong ini berderet spanduk yang bertulisan akan dibangun sarana olahraga. Bahkan ada juga tulisan yang menolak pembangunan SLBN II.
Lurah Tanjunguncang Tengku Akbar yang sebelumnya diinformasikan telah berdiskusi persoalan tersebut belum bisa dikonfirmasi. Panggilan telepon dan pesan singkat belum direspon. (*)
Reporter: Eusebius