batampos – Dinas Pendidikan Provinsi Kepri telah melakukan evaluasi terkait proses PPDB SMA/SMK pada akhir pekan kemarin. Selain masalah teknisi PPDB, dalam evaluasi ini juga membahas banyaknya desakan dari orang tua yang anaknya tidak lolos PPDB untuk kembali diterima. Hampir semua SMA/SMK di Batam menyampaikan permintaan kuota tambahan tersebut.
Dalam rapat evaluasi yang melibatkan sema pihak terkait termasuk tim siber pungli ini, kepala sekolah yang ada di Batam umumnya membawakan data calon peserta didik yang masih mengantre hingga saat ini. Data ini diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Kepri yang akan menjadi bahan pertimbangan Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
“Iya itu termasuk. Kita sampaikan data anak yang tidak lolos namun masih bertahan ke Dinas Pendidikan sebagai bahan pertimbangan Pak Gubernur. Bagaimanapun itu keputusan Pak Gubernur,” ujar Kepala SMKN I Batam Deden Suryana.
Demikian juga dengan Kepala SMKN 5 Batam Henra Debeny yang mengaku, baru sebatas menyerahkan data siswa yang belum tertampung ke Dinas. Terkait kebijakannya kuota tambahan masih menunggu keputusan Gubernur.
Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Cabang Batam Kasdianto juga menyampaikan hal yang sama. Segala persoalan PPDB di Batam telah disampaikan ke Dinas dan menunggu keputusan lanjut dari Gubernur. “Masih menunggu keputusan Pak Gubernur,” ujarnya.
Sementara di lapangan, orang tua yang anaknya tidak lolos dalam proses PPDB sebelumnya masih bertahan. Besar harapan mereka Gubernur membuka kuota tambahan di tiap sekolah yang ada agar anak mereka kembali diakomodir.
“Jangan sampai tak sekolah lah anak kami ini. Tak sanggup Pak masuk swasta. Terus terang sampai sekarang saya belum ada niat mau daftar ke sekolah swasta sebagai antisipasi. Ya itu tadi besar harapan agar anak saya kembali diakomodir di SMKN 5,” ujar Suhadi, warga Dapur 12, Sagulung. (*)
Reporter: Eusebius Sara