Minggu, 29 September 2024

Disdik Tambah RKB Agar Tak Ada Pembelajaran Double Shift

Berita Terkait

spot_img
Tri Wahyu Purbianto Kadisdik Batam Dalil Harahap 78
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam Tri Wahyu Rubianto. F.Dalil Harahap

batampos – Kepala Dinas Pendidikan kota Batam Tri Wahyu Rubianto mengatakan, penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) di sejumlah sekolah untuk mengatasi masalah kekurangan ruang belajar dan menghilangkan sistem pembelajaran double shift.

“Karena bagaimana pun sistem belajar double shift dianggap tidak efektif dan mengganggu proses belajar mengajar. Penambahan RKB inilah kita mengurai shift belajar dan tidak menambah daya tampung ditiap kelas,” ujarnya, Rabu (26/6).



Lanjut, Tri menjelaskan, jika RKB sudah terbangun di sejumlah sekolah maka jumlah guru bisa disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan murid. “Jadi RKB yang dibangun saat ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.Misalnya dari 2 shift menjadi 1 shift,” kata Tri.

Begitu juga dengan jumlah guru yang ada saat ini disesuaikan dengan rasio jumlah siswa murid. “Sehingga kualitas belajar mengajar di setiap kelas bisa semakin meningkat,” tambah dia.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam terus mengebut pengerjaan ruang kelas baru (RKB) jelang penerimaan peserta didik baru (PPDB), Juni mendatang. Sedikitnya ada sebanyak 38 unit RKB yang akan dibangun Disdik Kota Batam tahun ini.

“Saat ini sedang lelang tender saja,” kata dia.

Sementara paling cepat RKB selesai di bulan September 2024 mendatang secara bertahap. “Insya allah paling cepat sudah bergerak pembangunan RKB nya. Jadi kami usahakan selesai setelah PPDB dan RKB sudah selesai prosesnya,” sebut Tri.

Total ada 14 RKB SD yang akan dibangun, terdiri dan 9 RKB di sekolah negeri dan 5 RKB sekolah swasta. Salah satu proyek strategisnya adalah RKB di SDN 009 Batuaji. Sebagaimana diketahui, sekolah yang baru memiliki dua tingkatkan kelas itu yakni kelas 1 dan 2, baru memiliki sebanyak lima ruang kelas.

“Kalau untuk RKB secara keseluruhan sampai hari ini, nanti saya coba carikan datanya dulu,” ucap Tri.

Selain RKB SD, Disdik Batam juga akan membangun 24 RKB SMP. Rinciannya terdiri dari 23 RKB di sekolah negeri dan satu RKB di sekolah swasta. Selanjutnya, pihak Disdik Batam juga akan merehab 26 ruangan SD dan rehap satu ruang SMP.

“Total anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan RKB dan rehab ruang kelas, ruang guru, toilet, dan fasilitas lainnya ini sebesar Rp 56 miliar. Anggarannya bersumber dari PAD Kota Batam dan Dana Alokasi Khusus (DAK),” ucap Tri.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam Sudirman Dianto mengatakan, pendidikan disamping tanggung jawab orang tua dari sisi kenegaraan juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Oleh sebab itu ia berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa mengakomodir semua aspirasi masyarakat Batam yang menginginkan agar anaknya bisa bersekolah di sekolah negeri.

“Kita berharap apa yang menjadi aspirasi para orang tua ini bisa diakomodir Disdik. Terkait bagaimana nanti penerimaan dan sebagainya itu kan bisa diatur dinas terkait,” ujarnya.

Apakah itu dengan menambah shift belajar bagi siswa SD dan SMP atau sebaganya kata Sudirman, tentu tak menjadi masalah asalkan solusi sementara tersebut dicarikan jalan dan alternatif lainnya seperti penambahan ruang kelas baru (RKB).

“Memang dari sisi kualitas itu tentu mengurangi kualitas (double shift). Namun kan ini solusi sementara sambari dinas membangun RKB di tiap sekolah yang menerapkan double shift ini. Saya pikir hal tersebut sah-sah sah,” ujarnya.

Sudirman juga melihat di Batam sampai saat ini belum ada sekolah yang melaksanakan pembelajaran di sekolah lain atau menumpang di sekolah lain. Selain itu sejauh ini untuk SD dan SMP juga belum ada yang melaksanakan pembelajaran online.

“Artinya masih memungkinkan untuk double shift ini sehingga disisi lain kita bisa mengakomodir keinginan orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah negeri,” tambahnya.

“Yang paling penting itu tidak ada anak Batam yang tidak bersekolah karena tak diterima di sekolah negeri,” tegasnya. (*)

Reporter : Rengga Yuliandra
spot_img

Update