batampos – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Kepulauan Riau, membuka pengaduan teruntuk para calon siswa tak lolos pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024. Ada ratusan aduan yang masuk dari orang tua anak.
Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto menyebut, bahwa pengaduan dibuka sampai besok. Setelah itu baru mereka akan merekap keluhan dari para calon siswa.
“Beliau (Walikota Rudi) menunggu data siswa yang tak tertampung dari kami. Pengaduannya berakhir sampai besok, setelah itu baru bisa kita rekap,” katanya, Jumat (5/7).
Pihaknya berfokus pada anak-anak yang tak tertampung di sekolah negeri. Dari lebih kurang 600 pengaduan, sebagian telah diterima bersekolah.
Baca Juga: Orang Tua Berharap Anaknya Tetap Diterima di Sekolah Negeri
Namun, kendala di lapangan adalah banyak orang tua atau wali dari siswa tak mengetahui jika anaknya telah diterima masuk ke sekolah tujuan. Itu dikarenakan informasi soal penerimaan di sekolah tak terpampang.
“Cuma saat dicek datanya, enggak ketemu di papan pengumuman yang ditempel di sekolah. Padahal status di sistem ada, acuannya tetap dari sistem kita,” ujar Tri.
Sebanyak 1.204 calon siswa SMP di Kota Batam, Kepulauan Riau, harus menelan kekecewaan setelah gagal diterima di sekolah negeri. Dari 13.999 calon siswa yang mendaftar, terdapat 13.753 orang yang lulus verifikasi, dan hanya 12.206 siswa yang diterima.
Hasil tersebut didapat dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Batam, pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, jenjang SMP yang keluar pada 2 Juli kemarin. Adapun rencana daya tampung sekolah yakni 13.040 orang, dari total 45 SMP negeri.
Baca Juga:Â 51.806 Warga Singapura Pelesir di Batam
Para orang tua calon pelajar tak sedikit yang kecewa, sebab anaknya tak diterima atau tidak lolos pada proses PPDB tahun ini. Sebagian dari mereka ingin sang buah hati menyenyam pendidikan di sekolah negeri.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Batam, Muhammad Rudi, masih menunggu laporan hasil PPDB 2023 dari dinas terkait. “Nanti saya tunggu laporan dari disdik, seberapa besar yang kekeh ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri,” ujarnya.
Ia menyarankan, bagi calon siswa yang dikategorikan golongan mampu, untuk bersekolah di swasta. Lalu bagi masyarakat yang kurang mampu, akan dicarikan solusinya.
Selain itu, ia mengharapkan agar yayasan sekolah swasta untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam menampung seluruh calon siswa di Batam, khususnya yang tak lolos pada PPDB.
“Saya kira swasta sudah harus berbesar hati, lah, ya. Kalau ingin bahwa wajib belajar itu 12 tahun tertampung semua, maka antara negeri dan swasta harus sama-sama,” kata dia. (*)
Reporter: Arjuna