Jumat, 8 November 2024

Disdukcapil Catat 31 Ribu Pendatang Masuk ke Batam Sepanjang 2024

Berita Terkait

spot_img
Layanan dokumen kependudukan di Disdukcapil Kota Batam.

batampos – Kota Batam terus menjadi salah satu tujuan utama bagi pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia. Menurut data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam, sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 31.668 jiwa masuk ke Batam melalui 21.729 Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI).

Kepala Disdukcapil Kota Batam, Heryanto, mengatakan jumlah penduduk yang masuk ke Kota Batam masih lebih tinggi dibandingkan yang keluar. Penduduk yang keluar tercatat sebanyak 26.623 jiwa melalui 14.926 SKPWNI.

“Jumlah pendatang yang masuk memang masih lebih banyak ketimbang yang pindah keluar. Sebagian besar adalah usia produktif yang datang untuk mencari pekerjaan,” kata Heryanto, Senin (16/9).

Menurutnya, perpindahan penduduk ke Batam dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya kesempatan kerja yang besar, penempatan tugas, mengikuti keluarga, dan melanjutkan pendidikan. Kota Batam sebagai kawasan industri dan perdagangan yang berkembang pesat menjadi daya tarik utama bagi pendatang, terutama bagi mereka yang berasal dari Pulau Sumatera dan Jawa.

Lebih lanjut, Heryanto menjelaskan bahwa pendatang yang masuk ke Batam didominasi oleh warga dari Pulau Sumatera, terutama dari Provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat. Sementara itu, warga yang pindah keluar dari Batam umumnya menuju wilayah-wilayah di luar Pulau Sumatera dan beberapa kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau.

Heryanto menambahkan bahwa beberapa kecamatan di Batam mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah pendatang. Kecamatan Sagulung mencatat jumlah pendatang terbesar dengan 5.679 orang, disusul oleh Kecamatan Batam Kota dengan 5.603 orang, dan Kecamatan Sekupang dengan 5.329 orang.

Sementara itu kecamatan Sekupang menjadi daerah dengan jumlah masyarakat yang mengurus surat pindah tertinggi yakni 4.018 orang. Disusul kecamatan Batuaji 3.724 orang dan di kecamatan Batam Kota 3.640 orang.

“Kebanyakan pendatang datang dengan tujuan mencari pekerjaan, mengingat Batam memiliki banyak industri yang masih terus berkembang,” ujar Heryanto.

Disdukcapil juga menegaskan bahwa setiap permohonan pindah datang maupun pindah keluar harus melalui proses verifikasi yang ketat. Heryanto menyebutkan bahwa pihaknya tidak sembarangan dalam mengeluarkan surat keterangan pindah. “Semua berkas harus diverifikasi, mulai dari catatan administrasi hingga pencocokan data. Hal ini untuk memastikan tidak ada data ganda atau penyalahgunaan dokumen,” jelasnya.

Setiap hari, pelayanan perpindahan di kantor Disdukcapil selalu penuh. “Kami melayani puluhan permohonan perpindahan setiap hari. Baik itu perpindahan masuk maupun keluar, semua diproses dengan prosedur yang sama ketatnya,” tambahnya.

Salah seorang pendatang, Dani, yang berasal dari Sumatera Barat, membagikan pengalamannya. Ia mengaku datang ke Batam tiga bulan lalu untuk mencari pekerjaan. Dani juga telah mengurus KTP Batam untuk mempermudah proses pencariannya.

“Dengan KTP Batam, saya berharap bisa cepat mendapat pekerjaan,” katanya.

Batam memang dikenal sebagai kota yang menarik bagi para pencari kerja, terutama dari sektor industri dan manufaktur. Dengan statusnya sebagai kawasan perdagangan bebas, Batam menawarkan banyak peluang ekonomi yang membuat banyak orang tertarik untuk merantau ke kota ini. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update