batampos – Rencana kerjasama pengoperasiaan 21 unit Bus milik swasta menjadi Trans Batam masih dalam pembahasan di DPRD Batam. Sehingga belum bisa dipastikan, kapan waktu kontrak kerjasama itu dilakukan.
“Masih pembahasan Kuappas, harapan kami awal tahun, tapi tergantung hasil pembahasan nanti pastinya,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam.
Menurut Salim, untuk tahun 2024, pihaknya mengajukan anggaran Rp 27 miliar. Anggaran itu untuk keseluruhan biaya yang dibutuhkan, termasuk biaya untuk sewa bus yang digunakan untuk Trans Batam.
Baca Juga: Buruh Batam Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen Tahun 2024
“Kami ajukan Rp 27 miliar, untuk keseluruhan. Termasuk untuk biaya sewa bus. Mudah-mudahan semua yang kami ajukan diterima,” jelas Salim.
Dikatakan Salim, saat ini jumlah bus trans Batam yang beroperasi sekitar 60 unit, dan bus sekolah 10 unit. Namun jumlah itu masih sangat kurang, dengan jumlah koridor 8 titik.
“Jadi bus yang disewa itu untuk memperkuat 3 koridor, yang memang sangat dibutuhkan. Ada 20 unit rencananya, 18 yang beroperasi, 2 unit yang standbye,” sebut Salim.
Masih kata Salim, pihak swasta sudah mengajukan angka untuk biaya sewa yakni Rp 13 ribu untuk satu kilometer. Namun pengajuan itu, masih belum finish.
Baca Juga:Â WN Nigeria Otaki Penipuan Warga Batam, Korban Merugi Rp 496 Juta
“Mereka mengajukan sewa Rp 13 ribu untuk satu kilometer nya, mungkinn nantinya akan di nego lagi. Jadi belum finish karena kami belum setuju,” tegas Salim.
Diketahui Dinas Perhubungan Kota Batam berencana menambah 21 unit Trans Batam yang beroperasi disejumlah koridor (tujuan). Namun ke 21 unit itu adalah milik swasta, yang dalam artian menyewa.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Salim mengatakan permintaan untuk menambah unit Trans Batam di pemerintah pusat masih belum disetujui. Padahal saat ini, unit Trans Batam sudah banyak yang berumur atau tua. (*)
Reporter: Yashinta