Selasa, 24 Desember 2024

Diskan Batam Targetkan 7.000 Nelayan Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan pada 2025

Berita Terkait

spot_img
Dua orang nelayan Batubesar, Nongsa saat akan pergi melaut. Tahun depan, Dinas Perikanan Kota Batam menargetkan sebanyak 7.000 nelayan di Batam terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Foto: Iman Wachyudi/ Batam Pos

batampos – Dinas Perikanan Kota Batam (Diskan) terus mendorong peningkatan jumlah nelayan yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Tahun depan, Diskan menargetkan sebanyak 7.000 nelayan di Batam terlindungi melalui program ini.

“Kami aktif melakukan pendataan melalui penyuluh di lapangan untuk memastikan para nelayan yang belum terdaftar dapat segera mengikuti program ini,” ungkap Kepala Diskan Batam, Yudi Admajianto, Senin (23/12).


Yudi menyampaikan, syarat untuk bergabung dalam program ini cukup mudah, yakni hanya dengan melampirkan KTP dan Kartu KUSUKA (Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan).

“Bagi nelayan yang belum tergabung, kami siap membantu pengurusan. Silakan menghubungi penyuluh atau langsung ke dinas,” tuturnya.

Sepanjang tahun 2024 kata Yudi, program ini telah memberikan manfaat nyata bagi puluhan nelayan di Batam. Klaim santunan yang diterima meliputi kecelakaan kerja di laut hingga kematian alami, dengan nilai maksimal mencapai Rp70 juta per penerima.

“Dari 21 nelayan yang menerima klaim tahun ini, ada yang mendapatkan santunan akibat kecelakaan kerja di laut, meninggal dunia secara alami, atau kombinasi keduanya. Semua klaim telah diselesaikan dengan baik,” jelas Yudi.

Ia menambahkan, nilai klaim asuransi untuk kematian mencapai Rp42 juta, sementara untuk kecelakaan kerja bisa mencapai Rp70 juta. Program ini dinilai memberikan perlindungan nyata bagi nelayan yang bekerja di laut dengan risiko tinggi.

Hingga tahun ini, jumlah nelayan peserta BPJS Ketenagakerjaan di Batam telah mencapai 3.444 orang, tersebar di 12 kecamatan. Mayoritas peserta berasal dari kawasan Belakangpadang, Bulang, dan Nongsa, yang merupakan wilayah dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan.

“Kami berharap lebih banyak nelayan yang terlindungi asuransi ini agar mereka dan keluarganya merasa aman dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari,” pungkasnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update