Rabu, 16 Oktober 2024

Disnaker Batam Fokus Pada Pelatihan, Job Fair Tidak Diadakan Tahun Ini

Berita Terkait

spot_img
las
Ilustrasi. Seorang welder menggesa pengerjaan tongkang di Sagulung. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam memastikan bahwa tahun ini tidak akan ada penyelenggaraan job fair oleh pemerintah daerah. Hal ini dikarenakan fokus utama Disnaker adalah peningkatan pelatihan bagi masyarakat yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja. Keputusan ini diambil untuk memperkuat keterampilan tenaga kerja dan meningkatkan daya saing di pasar kerja.

“Tidak ada job fair, pelatihan yang kita tingkatkan,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Rabu (16/10).

Menurutnya, Disnaker Batam memulai pelaksanaan pelatihan dengan membuka 48 pelatihan kerja dan 30 pelatihan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja dan pekerja pada Januari 2024. Program ini menyasar total 1.780 peserta yang terdiri dari 1.161 pencaker dan 619 tenaga kerja yang sudah bekerja. Jenis pelatihan yang ditawarkan meliputi berbagai bidang keterampilan yang dibutuhkan oleh industri di Batam.

Baca Juga: Disnaker Batam Gelar Pelatihan Bahasa Isyarat untuk Dukung Rekrutmen Penyandang Disabilitas

“Ada 48 pelatihan kerja dan 30 pelatihan peningkatan kerja yang kita siapkan. Diantaranya, pelatihan forklif, bahasa Korea, rigger, autocad muda, bahasa Inggris/asing pariwisata, las 3G SMAW, teknisi jaringan komputer, las 5G (PIPE) SMAW serta pelatihan welder 3G/4G,” ujarnya.

Selain itu, Disnaker Batam juga melaksanakan Program Bimbingan Teknis (Bimtek) dan sertifikasi gratis yang sudah dimulai sejak 16 September 2024. Program ini diselenggarakan di berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang telah ditunjuk oleh Disnaker. Terdapat 10 jenis pelatihan yang ditawarkan dalam program Bimtek ini, antara lain K3 teknisi listrik, teknisi forklift, AK3 umum, fitter pipe, welder 6G FCAW, security pratama, welder 6G SMAW, welder 6G GTAW, teknisi K3 Bekerja di ketinggian dan teknisi kelistrikan.

“Program ini menyediakan 206 kuota peserta dan diharapkan sertifikasi yang diberikan akan meningkatkan daya saing tenaga kerja Batam, karena sertifikasinya diakui secara nasional dan regional, ” tambahnya.

Selain Bimtek, Disnaker Batam juga mengadakan pelatihan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI), yang melibatkan 15 perusahaan di Batam. Pelatihan ini ditujukan untuk perwakilan bagian Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan agar mampu berkomunikasi lebih efektif dengan pekerja penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu dan tuna wicara.

“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan perusahaan dalam mempekerjakan penyandang disabilitas. Kami ingin memastikan bahwa penyandang disabilitas dapat bekerja di lingkungan yang inklusif dan perusahaan mampu memberikan dukungan yang diperlukan,” ungkap Rudi.

Menurut Rudi, program pelatihan tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan industri yang dikumpulkan dari perusahaan-perusahaan di Batam, serta masukan dari masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).

“Kami menyesuaikan pelatihan dengan kebutuhan sektor-sektor industri di Batam. Disnaker mengumpulkan informasi dari perusahaan-perusahaan untuk mengetahui sektor mana saja yang membutuhkan tenaga kerja, juga dari usulan Musrenbang dan perusahaan langsung,” ujar Rudi.

Meskipun tahun ini tidak ada job fair, Rudi menyebutkan bahwa pada tahun depan job fair kemungkinan besar akan kembali diadakan. Menurutnya, pelatihan dan job fair harus dilakukan secara seimbang agar pencaker yang telah dibekali keterampilan melalui pelatihan dapat langsung ditempatkan di perusahaan.

“Mungkin di tahun depan kita akan mulai membuka kembali job fair. Kami harus menyelaraskan antara pelatihan dan job fair, di mana pelatihan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan job fair digunakan untuk penempatannya,” ujar Rudi.

Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi yang terus ditingkatkan oleh Disnaker Batam, diharapkan tenaga kerja di kota ini dapat lebih siap bersaing dan memenuhi kebutuhan industri yang berkembang pesat. Pemerintah juga berharap penyelenggaraan job fair di tahun mendatang dapat membantu mempercepat penyerapan tenaga kerja secara optimal. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update