batampos – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Kepri menggelar pelatihan dan sertifikasi Las 6G SMAW di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Geweld industri Lytec Batam Center, Rabu (20/3).
Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepri, Mangara Simarmata mengatakan, pelatihan itu bertujuan guna memenuhi tingginya kebutuhan tenaga kerja industri pengelasan di Batam. Disamping itu juga untuk mendorong pemanfaatan angkatan kerja di Batam sehingga tidak harus mendatangkan dari luar.
Pelatihan dan sertifikasi Las 6G SMAW ini dengan menggandeng LPK Geweld, sebanyak 12 orang warga Batam akan mengikuti pelatihan dan sertifikasi pengelasan 6G.
“Kita terus mendorong untuk peningkatan kualifikasi tenaga kerja kita, lewat pelatihan dan sertifikasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan industri di Batam,” ujar Mangara Simarmata usai membuka pelatihan Las 6G.
Pelatihan ini, lanjut dia salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan industri. Disamping itu tentunya supaya tidak mendatangkan tenaga kerja dari luar.“Pelatihan las 6G ini merupakan rangkaian pelatihan yang kita gelar, hanya saja untuk Las 6G hanya dapat diikuti tenaga kerja terampil yang sudah punya kualifikasi tertentu,” katanya .
Maka untuk 12 orang yang akan mengikuti pelatihan itu, Mangara meminta agar mereka dapat mengikutinya secara maksimal sehingga dapat menciptakan tenaga profesional.
Disampaikan Mangara, saat ini kebutuhan tenaga industri pengelasan di Batam terbilang tinggi. Bahkan jumlah permintaan tidak sebanding dengan angkatan kerja yang dibutuhkan. ” Kami mendapat laporan dari perusahaan McDermot bahwa bulan depan mereka membutuhkan 2000 orang tenaga kerja, termasuk pengelasan. Maka kita dorong untuk tenaga kerja Batam dapat memenuhi permintaan itu,” katanya.
Direktur LPK Geweld, Deny Oscar mengatakan hari ini pelatihan dan sertifikasi untuk 12 peserta hasil seleksi Disnaker provinsi Kepri akan menjalani pelatihan selama 12 hari. “Iya, hari ini 12 peserta seleksi Disnaker Kepri akan mulai mengikuti latihan dan sertifikasi pengelasan 6G SMAW,” ujarnya.
Kata dia, pengelasan 6G merupakan proses pelatihan tertinggi dalam industri pengelasan setelah 5G. Para peserta ini merupakan mereka yang sudah bisa mengelas ditingkatkan 4G dan 5G. Selama pelatihan peserta diberikan pemahaman prinsip prinsip dasar tentang material logam, stanless Steel dan teknik pengelasan. “Jadi tidak hanya pemahaman tentang material umum karbon Steel namun juga tentang logam dan jenisnya serta stanles stel,” katanya.
Disampaikan dia, LPK Geweld terus konsen memberikan pelatihan 6G. Bahkan saat ini, lulusan pelatihan LPK Geweld pihaknya punya database alumni. “Jadi ketika ada kebutuhan industri untuk 6G, LPK dapat merekomendasikan alumni LPK untuk mengisi permintaan kebutuhan industri tersebut,” ucapnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra