batampos – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam menunda rencana pendistribusian langsungĀ cabai dan telur ke 57 pasar tradisional di Batam dikarenakan kerjasama dengan beberapa daerah penghasil cabai seperti Lombok dan Mataram, belum resmi dilakukan.
Dimana yang awalnya, tujuan pasokan cabai dan telur langsung ke pasar untuk menyamakan harga-harga telur dan cabai di pasaran.
Sebab, sampai saat ini, harga telur dan cabai kerap dimainkan para pedagang dan jauh berbeda dengan pasar induk. Alasannya biaya transportasi dan waktu untuk mengambil pasokan cabai.
Baca Juga:Ā Aliran Air ke Rumah Rudi Sempat Terhenti, Pengerjaan Kebocoran Pipa Cepat Diatasi
Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan, pihaknya sudah berencana untuk datang langsung ke daerah penghasil. Bahkan informasi kerjasama telah disambut oleh pemerintah dari daerah penghasil.
“Sudah ada rencana akhir bulan kemarin (Januari, red), tapi karena curah hujan tinggi, kami tunda, ” kata Gustian.
Dikatakan Gustian, pihaknya akan kembali merencanakan untuk ke daerah tersebut apabila curah hujan tidak tinggi. Sebab hal itu juga akan berpengaruh terhadap harga cabai di pasaran.
Baca Juga:Ā Pemko Minta Gubernur Bantu Tangani Kerusakan Jalan di Batam
“Ya akan kami agendakan dalam waktu dekat. Mudah-mudahan hujan sudah mulai berkurang. Karena pengaruh juga sama harga,” jelasnya.
Masih kata Gustian, inti dari kerjasama itu untuk memastikan harga di pasaran Batam tidaklah tinggi.
Baca Juga:Ā Minyak Kita Hilang dari Peredaran, Disperindag Pastikan Stok Minyak Curah di Batam Aman
Sebab selama ini, para pedagang masih suka-suka menaikan harga cabai, yang jauh berbeda dari harga distributor.
“Perbedaan harga di pasar pagi dengan pasal lainnya itu cukup mencolok. Jadi kalau diantar langsung oleh distributor ke pasar, tak ada alasan lagi untuk menaikan harga,” jelas Gustian.(*)
Reporter: Yashinta