Jumat, 20 September 2024

DKPP Catat Stok Hewan Kurban di Batam Capai 16 Ribu Ekor, Dipastikan Bebas PMK

Berita Terkait

spot_img
Hewan Kurban Dalil Harahap3 scaled e1715047001559
Pekerja memberi makan sapi di Tanjungriau, Sekupang, Senin (6/5). Pesanan hewan kurban sudah meningkat jelang Idul Adha. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Pemerintah Kota Batam memastikan ketersediaan hewan kurban sapi dan kambing menjelang Idul Adha 1445 H/ Tahun 2024 terpenuhi. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis mencatat stok hewan kurban saat ini mencapai 16 ribu ekor sapi dan kambing.

“Bila melihat kebutuhan data tahun lalu, stok hewan kurban saat ini sudah cukup dan lebihi target,” ujarnya, Minggu (9/6).



Menurutnya, stok hewan kurban saat ini terdiri dari 4 ribu ekor sapi dan 12 ribu kambing. Dikatakan Mardanis, jumlah tersebut mengalami peningkatan hingga 10 persen dibanding tahun lalu.

Baca Juga: Hari Raya Idul Adha, PCNU Batam Bagikan 12 Ekor Hewan Quran

“Kalau tahun lalu kebutuhan sapi kita sekitar 3 ribu ekor, tahun ini sudah lebih dari 4 ribu. Belum lagi kambing terakhir sudah diangkat 12 ribu ekor lebih, totalnya 16 ribu ekor,” tambahnya.

Mardanis mengatakan, hewan kurban tersebut didatangkan dari sejumlah daerah seperti Lampung, Medan dan NTT, dengan jenis sapi Bali dan sapi silangan yang sudah menjalani uji virus Jembrana dan pemeriksaan penyakit kuku dan kaki.

“Kami pastikan seluruh hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah ini bebas PMK. Apalagi pengusaha disini juga sudah kooperatif dan mengikuti aturan yang ada,” sebutnya.

Selain itu, semua hewan ternak yang masuk ke Batam melalui pemeriksaan antemortem dan postmortem ketat, serta mendapatkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku. Hal ini untuk memastikan bahwa hewan bebas dari penyakit PMK atau antraks yang dapat merugikan secara ekonomi dan kesehatan.

Baca Juga: Realisasi Triwulan I 2024, Investasi di Batam Tumbuh Signifikan

“Saat tiba di Batam hewan-hewan kurban itu juga dikarantina lagi dan dicek kesehatannya. Kami mendorong uji lab harus lengkap, misal sapi dari Lampung Tengah, PMK wajib negatif, brucellosis wajib negatif, dan antraks wajib negatif,” katanya.

Selain itu, DKPP juga terus berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia terkait lalu lintas hewan rawan PMK (HRP) tersebut. Hal ini dianggap penting guna memastikan hewan kurban yang masuk ke Batam benar-benar sehat dan terjamin.

“Mulai minggu depan kita sudah turun bersama karantina dan dokter hewan Batam mengecek itu,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update