batampos – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam terus berjuang mengatasi permasalahan serius dalam penanganan sampah di kota ini, meski dihadapkan dengan kendala anggaran yang minim.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie mengungkapkan bahwa upaya untuk optimalisasi penanganan sampah masih belum mencapai titik maksimal, sebagian besar disebabkan masalah internal dari DLH sendiri lalu tingkah laku masyarakat dalam membuang sampah sembarangan.
Ia menyoroti pentingnya armada yang memadai untuk penanganan sampah. Meskipun armada yang tersedia saat ini masih bisa difungsikan, namun kekurangan jumlah armada menjadi salah satu hambatan utama dalam upaya mereka.
“Saat ini kita masih terbatas dengan armada yang ada. Masalah ini sudah kami sampaikan secara berkala kepada pimpinan dalam setiap pembahasan anggaran,” jelasnya, saat dijumpai , Senin (22/7).
Dalam konteks anggaran, Herman mengungkapkan bahwa Batam hanya menerima alokasi sebesar Rp60 miliar setiap tahunnya untuk penanganan sampah, jauh di bawah anggaran daerah lain yang bisa mencapai Rp600 miliar.
“ Hal ini membuat pengembangan infrastruktur menjadi prioritas utama dalam alokasi anggaran di kota ini, sedangkan penanganan sampah masih terkendala,” ujarnya.
Namun, Herman optimistis bahwa tahun mendatang dapat menjadi momentum perubahan.
“Pengembangan infrastruktur di kelurahan-kelurahan hampir rampung, sehingga anggaran dapat dialihkan untuk fokus lebih besar pada pengelolaan persampahan, termasuk memberantas TPS liar yang masih menjadi permasalahan serius,” tambahnya.
Menanggapi tantangan TPS liar, Herman mengakui upaya keras yang telah dilakukan pihaknya dengan memasang sejumlah spanduk larangan di berbagai titik. Namun, masalah ini terus berlanjut karena perilaku masyarakat yang belum patuh.
“Sekarang kami fokus pada penambahan tim patroli untuk memantau dan menindak pelanggaran buang sampah sembarangan, serta operasi kebersihan rutin di kota ini,” ungkap Herman.
Dalam mengakhiri pernyataannya, Herman Rozie menekankan bahwa penanganan sampah ini membutuhkan kerjasama aktif dari semua pihak, baik dari internal DLH maupun masyarakat luas.
“Hanya dengan kolaborasi yang solid, kita bisa menciptakan Batam yang bersih dan bebas dari sampah,” tutupnya. (*)
Reporter ; AZIS MAULANA