Kamis, 19 Desember 2024

DLH Batam Targetkan Pendapatan Rp 900 Juta, 1.350 PK5 Luar Kawasan Wajib Bayar Retribusi Kebersihan

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Aktivitas pengunjung dan pedagang di dataran Welcome To Batam (WTB). Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam mengungkapkan, saat ini ada 1.350 PK5 yang ditarik retribusi kebersihan. PK5 ini tersebar di 9 kecamatan mainland di Kota Batam. Setiap hari, pedagang tersebut akan ditarik uang retribusi kebersihan sampahnya.

Kabid Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Batam Eka Suryanto mengatakan penarikan retribusi kebersihan bagi PK5 ini dilakukan 10 orang juru pungut DLH. Mereka bertugas berkeliling ke pedagang, mulai dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.


Setiap petugas dibekali identitas berupa kartu tanda pengenal dan ada tulisan juru pungut retribusi serta membawa tanda bukti QRIS.

Baca Juga: Lahan Kampung Tua Tak Boleh Diperjual Belikan, Hanya Bisa Diagunkan dengan Syarat

“Kalau dihitung jumlah PK5 di Batam tentu lebih lah dari jumlah ini. Namun kan banyak juga di dialam kawasan. Jadi tak semua yang kita tarif Rp 2 ribu per hari, ” terang Eka.

Di tahun ini, sambung Eka, DLH Kota Batam menargetkan Rp 600 sampai Rp 900 juta dari retribusi kebersihan PK5 ini. Retribusi ini nantinya akan masuk ke retribusi sampah di Kota Batam yang ditargetkan tahun ini sebesar Rp 45 miliar.

Eka menyebutkan, untuk target dan pendapatan retribusi sampah ini selalu naik setiap tahunnya. Dimana di tahun 2022 lalu, pendapatan dari retribusi sampah di Kota Batam sebesar Rp 35,9 miliar. Naik menjadi Rp 37,4 miliar di tahun 2023.

“Untuk target Rp 45 miliar tahun ini masih optimis tercapai. Sebab kami sudah mendata objek retribusi baru,” tambah Eka.

Baca Juga: Gelanggang Olahraga Masuk Wajib Pajak, Main Badminton Pajaknya 10 Persen

Kepala Dinas UMKM Kota Batam Hendri Arulan menyebutkan, hingga Desember 2023 kemarin tercatat ada 1.125 pelaku usaha mikro yang terdaftar atau menjadi binaan Dinas UMKM Kota Batam. “Ini yang dibawah binaan kita ya, jumlahnya ada 1.125 pelaku usaha sampai Desember 2023 kemarin,” ujarnya.

Adapun rincian adalah, pelaku UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman sebanyak 872 orang, craft dan fashion sebanyak 156 pelaku usaha, jasa 34 pelaku usaha dan lainnya 63 pelaku usaha.

“Paling banyak bergerak di bidang makanan dan minuman. Untuk tahun ini masih kita data lagi,” tuturnya. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

 

spot_img

Update