Sabtu, 6 Juli 2024
spot_img

DPRD Batam Kritik Sistem Zonasi PPDB SMA: Pendaftar Overload, Daya Tampung Tak Seimbang

Berita Terkait

spot_img
IMG 20230716 WA0015
Calon siswa baru dan orang tua terlihat datang ke SMAN 1 Batam saat PPDB Juli 2023 lalu. (f.Rengga Yuliandra/Batam Pos)

batampos – Proses penerimaan peserta didik baru SMA dan SMK di Kepri telah memasuki tahap pendaftaran ulang. Di Kota Batam, banyak calon peserta didik yang tereliminasi dalam seleksi PPDB sekolah negeri.

Anggota Komisi IV DPRD Batam, Muhammad Mustofa menjelaskan proses PPDB di tahun ajaran 2024 -2025 sedikit lebih baik dari tahun lalu. Untuk tingkat SD dan SMA membaik dalam artian bahwa ada solusi yang diberikan bagi wali murid yang mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri.

“Sementara tahun lalu ditampung semua tanpa memerhatikan kondisi sekolahnya. Tahun ini kita punya solusi selain nanti memungkinkan ada shift jam masuk sekolah,” jelasnya, Senin (1/7).

Mustofa menambahkan pemerintah dalam menangani hal tersebut sedang mencari solusi terbaik bagi wali murid agar anaknya bisa tertampung di sekolah negeri ataupun jika nantinya dengan Peraturan Walikota (Perwako) untuk sekolah swasta yang siap menampung para siswa.

Baca Juga: Permohonan SKCK dan Kartu Kuning Ramai, Didominasi Baru Lulus Sekolah

“Namun kedepannya apakah menggunakan Perwako untuk sekolah swasta yang mau menampung siswa di SD dan SMP mungkin akan dapat bantuan subsidi SPP, dan ini baru kita telaah dari aturan regulasi,” terangnya.

Di satu sisi, pihaknya melihat masih adanya permasalahan di tingkatan SMA yang terbilang overload untuk jumlah pendafatar dengan daya tampung yang tidak sebanding.

“Kami berharap teman-teman di DPRD Kepri dan Kadisdik Kepri segera berkoordinasi . Saya mengimbau kepada seluruh wali murid untuk tetap tenang, pastinya pemerintah mencari solusi terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.

Terpisah, sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung mengatakan jumlah pendaftar sebanyak 35 ribu lulusan SMP dan 31 ribu lebih tertampung di sekolah negeri dan selebihnya ke sekolah swasta, sehingga tidak ada kendala mengenai hal tersebut.

“Karena data dari tahun lalu hampir 6 ribu siswa masuk ke sekolah swasta. Mengenai polemik yang terjadi wali murid memilih ke negeri semua sebenarnya tidak sepenuhnya, karena sekolah swasta yang bagus belum dimulai PPDB saja mereka sudah penuh,” terangnya.

Baca Juga: BPS Catat Ekspor Batam Selama 4 Bulan Sebesar 4.917,08 Juta Dolar AS

Dinas Pendidikan Kepri optimis melihat perkembangan kedepan dahulu usai diumumkan siswa yang tertampung di jalur zonasi ini.

“Contohnya di SMK masih banyak RDT yang kurang, dikarenakan menggunakan sistem jurusan dan di rangking kembali yang bisa tertampung,” pungkasnya (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img

Update