batampos – DPRD Kota Batam meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam transparan terkait pelayanan air bersih. Bahkan PT Moya Indonesia diminta untuk belajar dari PT ATB agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Sekretaris Komisi I DPRD Batam, Tumbur M Sihaloho, meminta PT Moya Indonesia bersikap profesional dalam pengelolaan air di Batam.
Hal ini dikarenakan sempat terjadi kriris air bersih di beberapa wilayah di Kota Batam. Seperti di Batubesar dan Batamkota dalam empat hari belakangan.
Baca Juga:Â Sebab Musabab, Air Tak Mengalir di Sebagian Kota Batam
Menurutnya kondisi sekarang, bukan dalam kondisi musim kemarau, juga bukan karena krisis air di DAM.
Ia menambahkan, seharusnya PT Moya menyediakan teknologi yang lebih maju dalam mendeteksi kebocoran atau kendala distribusi air.
“Jika ada kebocoran, tidak sampai selama ini penanganannya. Harusnya bisa dalam hitungan jam,” ujarnya, Selasa (24/1/2023).
Kondisi sekarang kata dia, harus disikapi serius oleh BP Batam sehingga tidak berlarut.
Baca Juga:Â Moya Tidak Merugi, Bantah Ada Pengurangan 130 Karyawan
“Kita minta BP juga mengambil sikap untuk penanganan itu. BP harus mengungkap, kebocoran ini dimana dan apa kendalanya,” ujarnya.
Lebih lanjut, perihal kekurangan air bersih bisa diatasi dengan suplai dari mobil tangki. Hal lanjutnya hal tersebut bukanlah solusi.
“Ini harus jelas dari BP dan Moya, sehingga kinerja teknis dari pengelola air terukur. Jangan penangan air seperti sekarang seperti tidak terukur,” imbuhnya.
Baca Juga:Â Besok Air Kembali Mati di Kawasan Nongsa
Jika berkaca pada masa pelayanan PT ATB yang memiliki teknologi SCADA. Teknologi tersebut kata dia digunakan PT ATB untuk mengatasi kebocoran air.
“Maka dari Moya harus bisa belajar dari ATB dalam hal sistem dan pengalaman pengelola sebelumnya. Ini penting, untuk bisa meningkatkan pelayanan pengelolaan air di Batam,” ujarnya.(*)
Reporter: Azis Maulana