batampos – Hujan deras disertai banjir yang sering terjadi akhir-akhir ini menyisakan sumbatan sampah dan material tanah di dalam drainase induk. Banyak drainase induk yang kembali bermasalah karena sumbatan tersebut. Aliran air jadi tak lancar dan sebabkan banjir di lingkungan sekitar.
Pantauan di lapangan, masih banyak drainase induk di pinggir jalan utama di Batuaji dan Sagulung yang tersumbat sampah, material tanah dan ditumbuhi semak belukar.
Drainase di sepanjang Jalan R Suprapto depan sekolah Putera Batam dan depan perumahan Buana Raya Sagulung misalkan banyak ditemui semakin belukar di dalamnya. Semak belukar ini tumbuh karena sumbatan sampah dan material tanah tadi.
Begitu juga dengan drainase induk atau sungai di sekitaran Kaveling Nato Sagulung yang juga banyak dijumpai tanah sedimentasi bercampur sampah dan ditumbuhi semak belukar. Meskipun berukuran besar sungai ini, namun jika tidak dibersihkan secara rutin tentu akan jadi masalah nantinya. Drainase atau sungai ini jadi kunci kelancaran aliran air dari sebagian besar pemukiman di Sagulung.
“Sudah cukup lama juga ini tidak dikeruk. Kemarin ada pengerjaan dari Dinas Bina Marga tapi di bagian atas dekat kantor lurah Sagulung kota. Yang ke sini (jembatan Nato) belum lagi,” ujar Arman, warga Kaveling Nato.
Drainase induk di sepanjang jalan Brigjen Katamso Tanjunguncang juga demikian kondisinya. Sampah dan material tanah memenuhi sepanjang saluran drainase. Butuh penanganan yang lebih serius lagi dari Pemerintah agar persoalan banjir bisa diatasi dengan baik.
Sementara dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam terpantau masih berjibaku dengan proyek normalisasi drainase di dua wilayah berpenduduk padat ini. Pengerjaan masih terlihat di sepanjang drainase utama di sekitar simpang Basecamp. Drainase yang tersumbat sampah dan material tanah dikeruk agar aliran air berjalan lancar.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Suhar menjelaskan, tahun 2024 ini perhatian pemko Batam dengan normalisasi drainase cukup besar. Pengerukan dan proyek pelebaran drainase masih berjalan di sejumlah wilayah.
Pengerjaan tidak bisa dilakukan secara merata dalam waktu yang bersama karena keterbatasan sumber daya. Pengerjaan dilakukan secara bertahap dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
“Yang urgensi dulu dikerjakan. Tahun ini memang fokus ke drainase,” ujar Suhar belum lama ini.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, Wan Taufik sebelumnya juga menyampaikan hal yang sama. Persoalan drainase saat ini adalah sumbatan sampah dan material tanah tadi. Terjadi sedimentasi di dalam drainase sehingga butuh perawatan yang rutin dari waktu ke waktu.
Untuk sungai besar di Sagulung memang diakui Wan ada permasalahan juga dengan sedimen material tanah dan sampah yang mengeras dan mempersempit alur sungai. Namun itu belum begitu parah sebab air masih bisa mengalir lancar. Namun demikian pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV karena penanganan sungai di Sagulung masih tanggungjawab BWS IV. “Tetap kita koordinasi dengan BWS biar pembersihan ini merata dari hilir sampai ke hulu,” kata Wan. (*)
Reporter: Eusebius SaraÂ