batampos – Hujan beberapa jam saja, drainase dari bangunan Meisterstadt Pollux Habibie banjiri rumah warga di Citra Batam, Selasa (11/7). Akibat drainase tersebut, 4 rumah terdampak kebanjiran.
Penyebabnya adalah saluran drainase dari bangunan Meisterstadt Pollux Habibie tidak berfungsi efektif, sehingga tidak bisa menahan debit air yang deras saat hujan mengguyur sejak dini hari tadi.
“Kejadian air masuk hingga ke perumahan warga saat hujan deras 5.30 pagi , saya sudah yakin setiap hujan deras pasti selalu banjir, karena dari dinding pembatas Pollux selalu mengeluarkan debit air sementara saluran air nya tidak memadai (tidak ada),” kata Ketua RT 02 RW 01, Edi Vitria, Selasa (11/7).
Edi mengatakan, pihak Pollux mencoba menampung saluran drainase di kawasan Fanindo. Namun, salurannya kecil dan tidak memungkinkan menampung debit air saat hujan deras.
“Saya sudah mencoba menghubungi pihak Pollux, namun tidak direspon dengan cepat. Alasannya belum jam kerja. Sehingga, air setinggi betis orang dewasa pun masuk hingga teras beberapa rumah dan nyaris masuk ke ruang tamu,” ungkapnya.
Ada empat rumah yang menjadi langganan banjir kiriman dari saluran drainase bangunan Pollux. Warga pun menyayangkan tindak lanjut dari pihak Pollux yang terkesan lambat, dengan tindakan yang tidak signifikan.
Baca Juga:Â Kebakaran di Puncak Pollux Habibie Batam, Ini Videonya
“Hari ini petugas dari Pollux memang turun kelokasi di titik lokasi, dengan memperbaiki saluran drainase yang mengalir ke kawasan Fanindo. Tapi nyatanya berulang kali tetap saja terjadi banjir tanpa ada solusi yang tepat,” ujar Edi.
Sebelumnya dari Pollux sudah membangun dinding untuk saluran dranaise pasca roboh tahun 2020 lalu.
“Namun, dibagian lainnya masih ada dinding dengan struktur lama, yang kondisinya selalu mengeluarkan debit air yang deras ke arah pemukiman warga. Suatu saat bisa berpotensi roboh,” ujarnya.
Warga Citra Batam tepatnya di RT02/RW01 berharap dari pihak manajemen Pollux untuk lebih responsif terhadap keluhan masyarakat.
“Intinya bertanggung jawab, jangan dianggap remeh bahkan abaikan keluhan warga ini. Secara ketentuan dan aturan sudah banyak pelanggaran, dan jangan dikorbankan masyarakat disini,” tuturnya.
Reporter: AZIS MAULANA