batampos – Intensitas hujan yang tinggi dalam sebulan belakangan ini, memperburuk sistem drainase yang ada. Drainase yang kurang lebar semakin tidak efektif mengalirkan karena sumbatan sampah dan material tanah. Penanganan yang serius sangat diperlukan agar bisa mengurangi risiko banjir ini.
Selama ini banyak ruas jalan dan pemukiman yang terendam banjir setiap kali hujan. Banjir bahkan kian meluas hingga jalan lingkungan dan pemukiman warga, karena sistem drainase yang belum ditata dengan baik ini.
Drainase masih menjadi penyebab utama terjadinya banjir di wilayah Batam Barat tersebut. Drainase umumnya sudah ada baik di pinggir jalan ataupun pemukiman warga, hanya saja baru sebatas galian tanah biasa. Drainase banyak yang belum dilapisi semenisasi ataupun material pengeras lainnya sehingga kembali tertimbun tanah dan semak belukar.
Jalan lingkungan depan perumahan Marina Raya, kelurahan Tanjungriau, Sekupang misalkan digenangi banjir dengan ketinggian mencapai sebetis orang dewasa. Genangan banjir ini merata sampai ke depan rumah warga yang berbatasan langsung dengan jalan. Kendaraan sama sekali tak bisa lewat. Masyarakat cukup kewalahan dengan persoalan banjir tersebut.
“Karena drainase utama di pinggir jalan sudah rata lagi. Dulu saat masih dalam drainase itu, tak seperti ini. Belakangan ini jadi masalah karena selain belum dikasih box culver juga banyak bangunan liar yang berdiri di atasnya. Mau kemana air mengalir kalau bukan ke jalan dan perumahan,” ujar Daarul, warga Marina Raya.
Sementara di lokasi ruas jalan utama, banjir juga merata di lokasi yang selama ini jadi langganan banjir. Jalan Brigjen depan kantor kelurahan Tanjunguncang dan Jalan R Suprapto depan SPBU Basecamp dan depan perumahan Puteri Tujuh masih menghambat arus lalulintas karena terjangan banjir. Padahal lokasi drainase induk di pinggir jalan sudah normalisasi namun air tak bisa mengalir lancar karena jalur penyebrangan air bermasalah. Jalur penyebarangan air tersumbat sampah dan tanah.
Persoalan banjir di wilayah Batam Barat ini sepertinya sulit terurai sebab sistem drainase terlalu rumit. Drainase yang saling berhubungan satu sama lain tentu jadi pekerjaan yang sulit untuk mengatasi persoalan banjir. Perlu ada kajian dan normalisasi yang merata sehingga air bisa mengalir lancar hingga ke hilir sungai.
Pihak kecamatan setempat mengakui persoalan tersebut. Selama ini Pemko Batam melalui Dinas Bina Marga sudah berusaha maksimal membereskan sistem drainase di sana hanya saja belum semuanya. (*)
Reporter: Eusebius Sara