batampos – Warga Perumahan Royal Grande Batam Center mengalami kesulitan mendapat air bersih selama 7 hari terakhir. Bahkan selama 2 hari terakhir air mati total, sehingga warga terpaksa membeli air untuk kebutuhan setiap harinya.
“Sudah lebih seminggu air hidup mati di rumah kami dan ini hari kedua nggak hidup sama sekali. Ada apa dengan Moya ini sehingga air yang seharusnya menjadi kebutuhan dasar warga tidak terpenuhi, ” keluh Heri, warga di sana, Selasa (1/8).
Ia mengaku, sudah tinggal di perumahan ini sejak tahun 1999 lalu dan tak pernah mengalami kendala air seperti ini. Warga sangat menderita karena persoalan air. Bahkan, untuk mandi dan keperluan sehari-hari lain saja warga harus membeli air.
“Parah betul kondisi pelayanan BP Batam ini. Saya baru dua hari nggak mandi. Namun ini kan kebutuhan dasar masyarakat seharusnya ada solusi yang cepat dari BP Batam, ” tuturnya.
Warga lainnya Toni mengaku jika bisa dipilih mendingan mati listrik ketimbang mati air. Menurutnya, Matinya air, membuat warga terganggu akibat tidak adanya pasokan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan buang air.
“Kalau sudah air yang mati merepotkan sekali. Apalagi untuk kami yang punya bayi dan anak kecil, ” ujarnya.
Diakuinya sudah seminggu terjadi gangguan air di rumahnya. Air hidup di jam-jam tertentu saja dan parahnya lagi air tidak hidup sama sekali sejak dua hari terakhir. “Saya sering dengar warga kesulitan air dan baru kali ini merasakan yang seperti ini, ternyata seperi ini kali repotnya mati air ini, ” sesalnya.
Toni berharap ada solusi dari BP Batam dan PT. Moya untuk mengatasi krisis air bersih ini sehingga warga tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih. “Tak ada maksud apa-apa cuma sudah gak tahu mau lapor kemana kami. Mudah-mudahan BP Batam segera mencari solusi yang terbaik, ” harapnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra