batampos – Sebanyak 25 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas kelas II Batam mengikuti uji kompetensi sebagai montir kendaraan sepeda motor, Senin (22/7). Mereka ini telah menyelesaikan pelatihan sebagai montir sepeda motor yang digelar oleh LPK Sumber Ilmu Batam dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam sejak tanggal 11 Juli lalu. Uji kompetensi ini dilakukan oleh assesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Jakarta.
Agus, asesor BNSP menuturkan, ujian sertifikasi ini meliputi semua materi pelatihan yang sudah dijalankan sebelumnya. Peserta akan diuji secara detail agar benar-benar mahir dengan latihan profesi yang sudah mereka jalani selama dua pekan terkahir.
“Sama hal nya dengan sertifikasi kompetensi profesi lainnya di luar. Di sini juga kita terapkan ujian yang sama agar benar-benar profesional dengan profesi yang akan mereka tekuni ini. Materi ujian dari materi latihan mereka selama ini, ” ujar Agus.
Baca Juga:Â 25 Warga Binaan Lapas Belajar Jadi Montir Sepeda Motor
Agus pun berharap agar semua peserta yang mengikuti pelatihan dan ujian sertifikasi ini bisa lulus semua dan memperoleh sertifikat kompetensi sebagai montir kendaraan sepeda motor.
“Semoga lulus semua karena sertifikat profesi ini sudah masuk standar nasional. Saat bebas nanti bisa mereka gunakan untuk bekerja atau buka usaha sendiri, ” ujar Agus.
Kalapas Batam Heri Kusrita melaporkan, pelatihan montir kendaraan roda dua ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian WBP yang didukung penuh oleh LPK Sumber Ilmu Batam dan Disnaker Kota Batam. Pelatihan berjalan sekitar dua pekan di dalam lingkungan Lapas.
Peserta WBP ini telah mengikuti pelatihan dengan baik dan sangat siap untuk untuk diuji. Diapun berharap agar semua peserta lolos dan mendapatkan sertifikasi profesi dari BNSP tersebut. “Biar sebagai bekal mereka saat kembali ke masyarakat nanti,” ujar Hari.
Seperti diketahui Lapas Batam memiliki sederet program pembinaan kemandirian dan kepribadian kepada semua WBP yang ada. Pembinaan kemandirian ini meliputi banyak hal mulai dari pembinaan menjadi montir kendaraan bermotor, pembinaan pembuatan meubel, memasak hingga bertani dan beternak.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kepri Dannie Firmansyah sebelumnya menegaskan, semua program pelatihan kemandirian di UPT Pemasyarakatan yang ada tujuannya untuk menyiapkan bekal dan kemampuan warga binaan. Saat kembali ke masyarakat mereka bisa bersaing melanjutkan hidup.
“Hampir semua pelatihan kemandirian ini ada sertifikasi nya, makanya ini harus diikuti dengan baik sebagai bekal saat bebas nanti,” Dannie. (*)
Reporter: Eusebius Sara