batampos – Sistem pembelajaran secara online di tingkat SMA negeri di Batam terpaksa diterapkan karena membludaknya siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dua sekolah yang menerapkan belajar online adalah di SMAN 1 Batam dan SMAN 3 Batam.
“Sejauh ini hanya dua sekolah tersebut yang menggunakan sistem online. Permasalahan jumlah peserta didik di SMAN ini memang beragam,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Andi Agung, Rabu (19/7).
Baca Juga:Â Kuota Tambahan Sudah Terisi, Antrean Siswa Masih Ada di Sejumlah SMA dan SMK di Batam
Andi menjelaskan sistem belajar online itu terpaksa dilakukan untuk menjadi solusi sementara saja sembari mencari jalan keluarnya.
“Terpaksa lah belajar online dulu. Sebelumnya ketika pandemi kan belajar online juga. Jadi itulah solusi sementara,” kata dia.
Ia menjelaskan berdasarkan aturan, peserta didik yang tidak diterima itu terpaksa ditampung agar pembelajaran dapat berlangsung.
“Kita minta orang tua harusnya memahami bahwa sekolah yang lain juga sama bagusnya,” kata dia.
Baca Juga:Â Warga Minta U-Turn Tiban Kampung Ditutup Permanen, Ini Alasannya
Disingung mengenai sejumlah masalah saat belajar online, pihaknya akan melakukan penambahan setelah pembelajaran itu berlangsung.
“Solusinya itu dulu nanti kalau ada masalah kami cari lagi solusinya,” kata dia.
SMAN 1 Batam dan SMAN 3 Batam masih dianggap sebagai sekolah unggulan dan favorit sehingga pendaftar melebihi kapasitas yang tersedia. Ratusan calon siswa tidak diterima, namun para orangtua tetap memaksa agar anaknya bisa masuk sekolah ‘favorit’ ini. (*)
Reporter: Azis Maulana