batampos – Pengusaha atau para pelaku industri di Batam, menyayangkan lonjakan harga tiket ferry tujuan dari ke luar negeri. Apalagi setelah mendapati dugaan kartel yang melibatkan sejumlah agen pelayaran.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, bahwa polemik harga tiket ini menjadi catatan buruk buat ekosistem pariwisata daerah setempat. Terlebih lagi, Batam dan Kepri diberi target 3 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Di sisi lain, ia juga tidak mau operator atau agen pelayaran ferry merugi. Walau begitu, masalah tersebut harus segera teratasi guna menyelamatkan industri pariwisata di Batam.
Baca Juga:Â Dugaan Kartel Tiket Ferry Batam-Singapura, KPPU Lakukan Penyelidikan Mendalam
“Tapi ini dari direktorat melakukan kajian kembali mengenai apa faktor-faktor yang mengharuskan harga tiket naik. Kita juga meminta kepada pelaku operator ferry untuk membreakdown apa yang menjadi alasan tiket ferry ini naik,” kata Jadi, Rabu (12/6).
Menurutnya, keberlangsungan sektor pariwisata menyangkut keterlibatan banyak pihak, mulai dari hulu hingga ke hilir. Terlepas dari itu, ia berterima kasih kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menindaklanjuti laporan, meski sudah dua tahun berjalan.
Saran dan usulan turut ia berikan ke pihak yang bersangkutan, yakni BP Batam. Harus ada kebijakan yang mengatur tarif atas dan tarif bawah, untuk ferry penumpang rute Batam ke luar negeri.
“Dua tahun lalu juga sudah saya sampaikan ke Pak Rudi (Kepala BP Batam), karena Batam ini sebagai KPBPB (Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas), khususnya seluruh pelabuhan itu di bawah kewenangan dan perizinan BP Batam,” tutupnya.
Saat berkunjung ke Batam pada akhir Maret lalu, Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan target kunjungan turis asing di 2024. Kepri yang kini berada diurutan ketiga setelah Bali dan Jakarta sebagai daerah destinasi para wisman, diharapkan mampu mencapai target yang diberikan.
“Tahun ini, target 3 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri,” kata Sandi.
Di 2023, jumlah wisman ke Kepri berada di angka 1,5 juta kunjungan. Agar target tercapai, Sandi mengingatkan soal peningkatan kualitas pelayanan.
“Kita akan mengupayakan peningkatan kunjungan yang signifikan. Kita butuh peningkatan kualitas pelayanan untuk Kepri sebagai gerbang ketiga wisatawan mancanegara dari segi pelayanan,” pintanya. (*)
Reporter: Arjuna