batampos – Dunia industri diharapkan lebih aktif memberikan tanggung jawab sosialnya, khususnya dalam mendukung pendidikan di Kota Batam. Dukungan dari perusahaan dan pelaku industri dinilai sangat penting, terutama bagi sekolah kejuruan seperti SMKN 1 Batam, yang dituntut untuk mencetak lulusan siap kerja sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja.
Kepala SMKN 1 Batam, Deden Suryana, mengungkapkan bahwa sekolahnya masih membutuhkan dukungan dari pihak industri untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Kami memerlukan bantuan dari kawan-kawan industri agar materi pembelajaran lebih relevan dengan kebutuhan tenaga kerja di Batam. Dengan begitu, lulusan kami dapat langsung terserap oleh pasar kerja,” ujarnya.
Saat ini, SMKN 1 Batam telah memiliki lima kelas industri, di mana materi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Program ini menjadi salah satu bentuk sinergi antara dunia pendidikan dan industri, sesuai dengan program revitalisasi SMK yang menekankan pentingnya kerja sama untuk meningkatkan mutu lulusan.
Batam, yang dikenal sebagai kota industri, harus memperkuat kolaborasi ini. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Andi Agung sebelumnya menegaskan pentingnya peran dunia industri dalam mencetak tenaga kerja yang berkompeten. “Jika lulusan SMK sudah siap kerja, ini akan memudahkan perusahaan merekrut tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan produksi mereka,” katanya.
Dukungan industri juga terlihat di SMKN 5 Batam, yang berfokus pada bidang perkapalan. Kepala SMKN 5 Batam, Hendra Debeny, menyampaikan bahwa sekolah ini telah menjalin kerja sama dengan lebih dari seratusan perusahaan galangan kapal. “Kerja sama ini mencakup penempatan siswa magang, perekrutan tenaga kerja, hingga bantuan alat praktik. Ini sangat membantu kami dalam meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya.
Meskipun belum memiliki kelas khusus industri, program kejuruan di SMKN 5 Batam sudah sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di bidang perkapalan. Sekolah ini memiliki 10 program keahlian, termasuk teknik pemesinan kapal, teknik grafika, dan desain rancang bangun kapal. Setiap tahun, banyak lulusan sekolah ini yang direkrut oleh perusahaan mitra.
Hendra juga menambahkan bahwa dukungan perusahaan melalui program kerja sama dan memorandum of understanding (MoU) sangat membantu meningkatkan daya saing siswa. “Kami bersyukur banyak perusahaan yang terlibat. Ini menunjukkan bahwa pendidikan dan industri bisa saling mendukung untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten,” jelasnya.
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kepri di Batam, Kasdianto, menyatakan bahwa program kelas industri dan kerja sama dengan dunia usaha harus terus ditingkatkan. “Dukungan ini penting agar lulusan SMK di Batam siap bersaing di dunia kerja dan memenuhi kebutuhan perusahaan,” ujarnya.
Selama ini, sudah banyak perusahaan di Batam yang berkontribusi terhadap pendidikan. Namun, menurut Deden Suryana, masih ada ruang bagi lebih banyak pelaku industri untuk ikut serta. “Semakin banyak dukungan, semakin baik kualitas pendidikan kita,” katanya.
Dengan sinergi yang terus terjalin antara pendidikan dan industri, diharapkan Batam tidak hanya menjadi pusat industri, tetapi juga melahirkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan dunia kerja global. (*)
Reporter: Eusebius Sara