Kamis, 14 November 2024

E-Paspor Masih Sepi Peminat di Batam

Berita Terkait

spot_img
Dua pemohon paspor merekam data di kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, beberapa waktu lalu. Pemohon paspor elektronik masih minim meski kuota yang disediakan cukup banyak.
F. Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Minat masyarakat terhadap e-Paspor di Batam masih tergolong rendah. Salah satu penyebab utama adalah selisih harga yang cukup signifikan antara e-Paspor dan paspor biasa. Untuk membuat e-Paspor, masyarakat harus merogoh kocek hingga Rp650 ribu, sementara paspor biasa hanya dibanderol Rp350 ribu.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Khusus Batam, Kharisma Rukmana.

”Mungkin karena harganya, masyarakat lebih memilih paspor biasa. Paspor biasa memang lebih murah, sedangkan e-Paspor masih dianggap mahal,” ujar Kharisma, Senin (11/11).

Menurutnya, meskipun peminat e-Paspor masih rendah, ada kemungkinan paspor biasa akan dihapus di masa depan dan digantikan sepenuhnya oleh e-Paspor.

”Jika nanti negara-negara tertentu, seperti Singapura, tidak lagi menerima paspor biasa, maka kita juga harus beralih ke e-Paspor,” katanya.

Meskipun demikian, layanan pengurusan paspor di Batam tetap ramai setiap harinya. Kantor Imigrasi Batam melayani hingga 180 pemohon per hari, sedangkan Unit Layanan Paspor (ULP) di Harbour Bay melayani 150 pemohon per hari.

Menariknya, kuota pengurusan paspor biasa di Batam sudah penuh hingga akhir tahun 2024.
Untuk diketahui, pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan bahwa 80 persen dari kuota harian diperuntukkan untuk pengurusan e-Paspor, sementara 20 persen sisanya untuk paspor biasa. Namun, masyarakat masih lebih memilih untuk mengurus paspor biasa.

Data periode Januari hingga Oktober 2024 menunjukkan bahwa jumlah pengurusan paspor biasa mencapai 24.359 pemohon, sementara e-Paspor hanya tercatat sebanyak 8.561 pemohon.

Kharisma berharap kebijakan tersebut dapat mendorong masyarakat untuk lebih mempertimbangkan pembuatan e-Paspor, mengingat kelebihannya, seperti tingkat keamanan yang lebih baik dan kemudahan dalam proses imigrasi di beberapa negara.

”Saat ini memang minat masyarakat lebih ke paspor biasa, sehingga e-Paspor menjadi opsi terakhir bagi sebagian orang,” ujar Kharisma. (*)

spot_img

Update