batampos – Kegiatan ekspor Kota Batam pada September 2024 tercatat sebesar US$ 1.250,39 juta, mengalami penurunan signifikan sebesar 16,83 persen atau setara US$ 253,02 juta dibandingkan bulan sebelumnya, Agustus 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Eko Aprianto, menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh sektor migas dan nonmigas yang turut menyusut. “Ekspor migas turun 1,45 persen (US$ 1,2 juta), sementara sektor nonmigas merosot hingga 17,73 persen (US$ 251,82 juta),” ujarnya, Selasa (5/11).
Namun, secara kumulatif, ekspor Batam selama Januari hingga September 2024 menunjukkan kenaikan sebesar 5,66 persen atau sebesar US$ 632,13 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Hal ini dipicu oleh kenaikan ekspor migas sebesar 26,94 persen atau US$ 158,35 juta dan sektor nonmigas yang naik 4,47 persen atau sebesar US$ 473,79 juta.
Baca Juga:Â Siapkan 2 Koridor Baru, Dishub Batam Targetkan Perda Transportasi Umum Selesai Akhir Tahun Ini
Dikatakan Eko, selama periode Januari hingga September 2024, barang ekspor nonmigas utama berasal dari kategori Mesin/Peralatan Listrik (HS 85) dengan nilai mencapai US$ 5.131,04 juta, yang menyumbang 46,38 persen dari total ekspor nonmigas Kota Batam. Diikuti oleh Benda dari Besi dan Baja (HS 73) senilai US$ 1.733,53 juta (15,67 persen), Mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) sebesar US$ 1.027,82 juta (9,29 persen), dan Kapal Laut (HS 89) senilai US$ 499,72 juta (4,52 persen).
“Sementara itu, produk ikan dan udang mengalami penurunan sebesar 25,20 persen dibandingkan Januari-September 2023,” tambahnya.
Adapun pada bulan September 2024, Singapura menjadi tujuan ekspor terbesar dengan nilai mencapai US$ 374,03 juta. Ekspor ke Singapura meningkat 10,86 persen dibandingkan Agustus 2024 namun menurun 2,72 persen dibandingkan September 2023. Sepanjang Januari-September 2024, Singapura tetap mendominasi sebagai negara tujuan utama dengan kontribusi sebesar 26,00 persen dari total ekspor Batam, meskipun terjadi penurunan 19,40 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga:Â Gugur Seleksi Administrasi, 218 Pelamar PPPK Ajukan Sanggahan
“Negara tujuan lainnya termasuk Amerika Serikat (US$ 2.943,80 juta), Australia (US$ 1.198,56 juta), Tiongkok (US$ 922,79 juta), dan Jepang (US$ 506,60 juta), ” terang Eko.
Pelabuhan Batu Ampar memegang peran utama dalam ekspor Batam pada September 2024, dengan nilai ekspor mencapai US$ 789,69 juta, meski mengalami penurunan 15,55 persen dibandingkan Agustus 2024. Secara kumulatif, ekspor terbesar dari Kota Batam selama Januari-September 2024 adalah melalui Pelabuhan Batu Ampar, mencapai US$ 7.067,24 juta, dan disusul oleh Pelabuhan Kabil/Panau sebesar US$ 2.126,03 juta. Kedua pelabuhan ini menyumbang sekitar 77,85 persen dari total ekspor Kota Batam.
Dari sisi volume, Pelabuhan Kabil/Panau mencatatkan ekspor tertinggi sebesar 699,26 ribu ton pada September 2024, meningkat drastis hingga 613,91 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Secara keseluruhan, volume ekspor kumulatif dari pelabuhan ini selama Januari-September 2024 mencapai 3.682,62 ribu ton atau naik 245,93 persen.
Penurunan aktivitas ekspor Batam pada September diharapkan menjadi perhatian bagi para pemangku kebijakan untuk mendorong sektor-sektor unggulan agar kembali stabil dan tumbuh di bulan-bulan mendatang. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra