Jumat, 22 November 2024

Emas Perhiasan, Tarif Listrik, dan Parkir Dominasi Sumbangan Inflasi di Batam

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Juru parkir di kawasan Greendland Batamcenter memberikan karcis parkir kepada pengendara. Parkir salah satu penyumbang inflasi Batam. Foto:Cecep Mulyana/ Batam Pos

batampos – Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam pada Oktober 2024 tercatat 106,74, yang mengalami inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 2,48 persen.

Inflasi y-on-y ini terjadi karena adanya kenaikan harga di sembilan kelompok pengeluaran, antara lain, kelompok makanan, minuman dan tembakau yang naik sebesar 2,55 persen, pakaian dan alas kaki 3,48 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 3,25 persen serta kelompok kesehatan 2,54 persen.


Kelompok transportasi juga mengalami kenaikan sebesar 2,95 persen, rekreasi, olahraga, serta budaya 0,22 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,22 persen, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencatat kenaikan tertinggi sebesar 9,83 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Eko Aprianto, menyampaikan bahwa terdapat penurunan indeks pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen serta kelompok pendidikan sebesar 1,45 persen.

Baca Juga: Bea Cukai Batam Tegah 2 Mobil yang Bawa Barang Selundupan di Pelabuhan Punggur

“Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Kota Batam pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen, naik dari 106,66 di September menjadi 106,74 pada Oktober 2024,” ungkapnya, Kamis (7/11).

Menurut Eko, perkembangan harga berbagai komoditas di Oktober 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan, dengan inflasi y-on-y mencapai 2,48 persen, didorong oleh kenaikan IHK dari 104,16 pada Oktober 2023 menjadi 106,74 pada Oktober 2024. Tingkat inflasi y-to-d mencapai 1,32 persen.

Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi y-on-y pada Oktober 2024 di antaranya adalah emas perhiasan, tarif listrik, tarif parkir, beras, sewa rumah, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara dan bayam. “Sedangkan untuk m-to-m, komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi termasuk emas perhiasan, angkutan laut, tarif kendaraan online roda empat, dan jeruk,” tambah Eko.

Baca Juga: DPRD Batam Perketat Pengawasan Terhadap Tenaga Kerja Asing

Di sisi lain, komoditas yang menyumbang deflasi y-on-y termasuk sekolah menengah atas, cabai merah, bensin, tomat, dan cabai rawit. Komoditas yang menyumbang deflasi m-to-m adalah bensin, telur ayam ras, cabai merah, kacang panjang, dan ikan tongkol.

Ia menambahkan, Inflasi y-on-y Batam pada Oktober 2024 tercatat 2,48 persen, sedikit menurun dibandingkan Oktober 2023 yang mencapai 2,53 persen, namun jauh lebih rendah dibandingkan Oktober 2022 yang mencapai 6,49 persen. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Baca Juga

Update