Selasa, 17 September 2024
spot_img

Gagal dengan Pasar TPID II , Masyarakat Ingin Pasar Wan Sri Beni Marina Hidup

Berita Terkait

spot_img
Pasar
Beberapa fasilitas di Pasar Rakyat Wan Sri Beni di Marina, Kelurahan Tanjungriau, Sekupang, Kota Batam, rusak meski belum pernah digunakan. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Pasar Wan Sri Beni, Marina yang selesai dibangun oleh Kementerian Perdagangan RI tahun 2019 lalu masih mangkrak hingga saat ini. Pasar ini disebut pasar hantu karena sama sekali tak dipergunakan semenjak selesai dibangun.

Masyarakat sekitar memberikan reaksi yang positif akan keberadaan pasar yang menelan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar tersebut. Mereka ingin agar pasar ini segera diaktifkan. Pemerintah dalam hal ini Kemendagri yang membangun pasar ini hendaklah mencari pengelolah yang tepat agar nasibnya tidak sama seperti pasar TPID II sebelumnya di Dreamland.



Seperti diketahui, pasar TPID II yang digadang-gadang menjadi pasar induk masyarakat sekitar gagal, sebabnya sejak dibuka hingga tutup pertengahan tahun lalu, tidak ada perkembangan apapun. Pasar ini dikembalikan ke pengembang untuk pengelolaannya.

Nah untuk pasar Wan Sri Beni yang cukup bagus bangunannya ini hendaknya tidak seperti itu. Perlu pengelolah dan perencanaan yang matang agar benar-benar hidup sebagai pasar.

“Ini sudah kali kedua. Kemarin TPID II di Dreamland gagal. Jangan sampai ini gagal lagi. Intinya di pengelolah. Carilah pengelolah yang tepat biar hidup pasar ini. Sayang anggaran pembanguan besar tapi jadi pasar hantu seperti ini. Semoga Disperindag Batam ambil alih dan serahkan ke pengelolah swasta kalau perlu, biar hidup pasar ini,” harap Yusriadi, warga perumahan Marina Kota Mas, Marina.

Warga setempat menuturkan, pasar di sekitar wilayah Marina ini memiliki peluang untuk ramai, jika pemerintah atau pengelolah serius untuk meramaikan pasar tersebut. Pedagang pasar kaget yang menjamur hingga pemukiman masyarakat bisa jadi solusi untuk meramaikan pasar tersebut. Pedagang pasar kaget bisa diarahkan ke lokasi pasar yang mangkrak tadi.

“Intinya ada yang serius mau mengelola. Banyak pedagang dan UMKM di sekitar Marina ini. Kalau benar-benar mau kelola kan bisa akomodir mereka. Kalau semua di sini tentu akan ramai pasar ini. Kalau pasar kaget dibiarkan, pinggir jalan yang nanti bermasalah dengan penggusuran dipelihara ya pasar yang asli memang pasar seperti ini pasti akan mati, ” kata Dasrul, warga lainnya.

Lurah Tanjungriau Syamsudin sebelumnya juga mengutarakan hal yang sama. Pasar pemerintah pusat ini sebaiknya diambil alih oleh Disperindag kota Batam agar bisa dimanfaatkan sebagai mana fungsinya. Dia pun sudah melaporkan situasi dan kondisi pasar tersebut ke Disperindag agar segera dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.

Pantauan di lapangan, lapak pasar ini berada di dekat perumahan Marina Kota Mas. Lokasinya sedikit lebih dalam sekitar 200 meter dari pemukiman warga. Bangunan pasar ini memang berpagar tembok namun kondisinya kini memperihatinkan. Bagian dalam pasar sudah banyak yang rusak karena dicuri orang. Besi lapak pasar juga banyak yang dipotong. Pasar ini terlihat cukup seram karena tak ada aktifitas sama sekali meskipun di siang hari. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img
spot_img

Update