batampos – Universitas Internasional Batam (UIB) menggelar gala dinner di Ballroom Swis Bell Hotel, Batuampar, Minggu (8/1) malam. Acara ini dihadiri para mitra, wisudawan terbaik, dan orangtua.
Rektor UIB, Iskandar Itan mengatakan, gala dinner ini sebagau ajang silaturahmi. Termasuk pemberian apresiasi kepada mitra dari sekolah, industri, dan dunia usaha.
“Apresiasi ini kami berikan terutama ke sekolah yang menyumbangkan siswanya ke UIB,” ujar Iskandar dalam pembukaan acara.
Baca Juga:Â Harga Telur Masih Tinggi di Batam, Distributor: Sudah Turun Dikit
Ia menjelaskan saat ini UIB menerima siswa dari 21 sekolah. Yakni dari Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Selat Panjang, Dabok, dan Dumai.
“Kami berusaha melakukan yang terbaik agar siswa-siswa yang dikirimkan untuk melanjutkan penididkan ke UIB bisa menjadi lulisan terbaik, berguna untuk bangsa dan negara,” katanya.
Dalam acara itu, UIB turut memberikan apresiasi kepada 4 wisudawan terbaik. Yakni 2 wisudawan terbaik magister, serta 2 wisudawan terbaik non eksakta dan eksakta.
Baca Juga:Â BP Batam akan Pindahkan Kegiatan Kapal Pelni ke Pelabuhan Bintang 99
“Kami harapkan mahasiswa UIB nanti juga bisa mengharumkaan nama almamater dan tempat asalnya,” ungkapnya.
Sementara Wakil Rektor III UIB, Hepy Hefri Ariyanto mengatakan, acara gala dinner tersebut termasuk rangkaian untuk mempersingkat kegiatan wisudawan mahasiswa UIB. Total ada 912 mahasiswa yang diwisuda pada Senin (9/1).
“Ini untuk meringkas acar di hari H. Karena saat wisuda itu kita tidak bisa bertemu, padatnya kegiatan,” katanya.
Ia menjelaskan wisuda tahun ini merupakan yang pertama setelah pandemi. Sebelumnya, pada tahun 2020 UIB batal menggelar wisuda, dan di tahun 2021 dilakukan secara serentak untuk 2 angkatan.
Baca Juga:Â UMKM dan Pariwisata Bisa Jadi Solusi Ancaman Resesi Tahun 2023
“Tahun ini normal lagi. Dan setiap tahun jumlah mahasiswa yang diwisuda itu meningkat, sesuai yang masuk. Artinya, kita sudah melakukan efesiensi,” katanya.
Hepy menambahkan ditahun ini, UIB juga tengah fokus meningkatkan jumlah mahasiswa asing. Targetnya yakni siswa dari Asia Tenggara, khususnya dari Thailand Selatan yang mayoritas beragama Islam.
“Indonesia bukan menjadi tujuan mahasiswa asing untuk belajar dan ini menjadi tantangan bagi kami,” terangnya.
Untuk menggaet mahasiswa asing ini, UIB memliki program beasiswa selama 7 semester dan menyediakan asrama.
“Karena seluruh program studi di indonesia di dalam agreditasi, salah satu penilaiannya yakni jumlah mahasiswa asing,” tutupnya.(*)
Reporter: Yofi Yuhendri