Selasa, 17 September 2024
spot_img

Galangan Kapal Batam Butuh Solusi Cepat Atasi Kekurangan Tenaga Welder

Berita Terkait

spot_img
Pembuatan Tongkang Galangan Kapal Dalil Harahap3 scaled
Pekerja menggesa pembangunan kapal tongkang di galangan kapal di Sagulung, Selasa (7/5). Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos.

batampos – Kebutuhan tenaga welder untuk industri shipyard di Batam masih menjadi hal yang harus dicarikan solusinya secara bersama. Batam Shipyard Offshore Association (BSOA) selalu mendorong Dinas Ketenagakerjaan dan Kemenaker untuk mengatasi persoalan ini.

“Bukan berarti tidak ada tenaga kerja, justru banyak di Batam. Namun keahlian mereka seperti welder tidak ada yang cocok dengan kebutuhan industri shipyard,” kata Ketua Harian Batam Shipyard Offshore Association (BSOA), Novi Hasni, Senin (10/6).



Pihaknya mendorong kepada Disnaker untuk rutin dan aktif melaksanakan pelatihan welder baik oleh pemerintah maupun oleh pelatihan swasta.

Baca Juga: Lima Bulan, Ada 8.463 Lowongan Kerja Formal dan Informal di Batam, Welder Paling Dibutuhkan

“Dalam hal ini tidak hanya dibantu pemerintah daerah, melainkan dari pusat juga turut serta yaitu memberikan kouta untuk dilakukan pelatihan,” ujarnya.

Menurutnya, industri shipyard butuh tenaga kerja yang cepat. Inilah yang membuat para pelaku industri mencari jalan cepat padahal tenaga kerja banyak namun tidak diiringi dengan keahlian yang dibutuhkan.

“Jadi para pekerja ini keahliannya perlu di-upgrade lagi setelah mendapat pelatihan. Minimal tiga bulan karena misalkan lulusan dari SMK perkapalan dan pengelasan tidak semua dari mereka bisa dibutuhkan di industri,” terangnya.

Sebab teknik pengelasan atau welder tentu berbeda dengan kebutuhan yang diinginkan industri shipyard. Jadi diperlukan pelatihan kembali kepada para pekerja yang berpengalaman.

Baca Juga: Marak PMI Ilegal Melalui Batam, Perlu Cegah Pengiriman dari Tempat Asal

Sebelumnya, pada awal Mei lalu Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mendata sebanyak 600 lebih tenaga welder tahun ini mendapatkan kesempatan bekerja ke Korea Selatan.

“Ada 600 lebih yang sudah dikirim, dan bekerja di Korea. Mereka minta tenaga kerja dari Batam, namun khusus untuk tenaga welder (tukang las, red),” kata Kepala Disnaker Batam, Rudi Sakyakirti.

Rudi mengatakan tren positif ini turut memberikan peluang bekerja dan memperoleh pendapatan dan pengalaman bekerja di luar negeri.

Tawaran pekerjaan ke luar negeri ini membuktikan tenaga kerja yang ada di Batam cukup berpengalaman, dan dibutuhkan di perusahaan luar negeri.

“Kemarin ada juga tawaran pekerjaan juga masuk dari Amerika Serikat. Mereka juga butuh welder,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img
spot_img

Update