batampos – Industri galangan kapal di Batam membaik sepanjang tahun 2023 ini. Orderan pembuatan kapal masih aman hingga tahun 2024 mendatang. Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan agar sektor industri perkapalan ini semakin berjaya kedepannya.
Ini disampaikan oleh DPC Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri mengingat tidak sedikit hambatan yang dialami pengusaha galangan kapal sepanjang tahun ini.
Baca Juga:Â Ini yang Dijelaskan Gubernur Kepri saat Pemeriksaan di Polda Kepri
Ketua DPC Iperindo Kepri Ali Ulai melalui Sekretarisnya Tia menuturkan, ada dua persoalan yang cukup menghambat Industri galangan kapal yakni krisis tenaga welder atau tukang las serta ribetnya pengurusan administrasi dan perizinan perkapalan di instansi pemerintah terkait.
“Tenaga las masih kurang sampai saat ini. Jauh dari kebutuhan ideal untuk membangun sebuah kapal. Selain itu ada juga kepengurusan administrasi. Banyak aturan baru yang memang agak sedikit ribet. Kadang harus berhadapan dengan komplain pemesanan kapal kita karena lambatnya pengurusan administrasi,” ujar Tia saat berdiskusi dengan stakeholder terkait di Sagulung, Kamis (14/12).
Untuk tenaga las atau welder ini, industri galangan kapal dan lepas pantai yang bergabung dalam Iperindo Kepri membutuhkan sekitar 5.000 orang lagi. Krisis tenaga welder ini sudah terjadi sejak awal tahun 2023 atau semenjak pandemi Covid-19 mereda.
Baca Juga:Â Kronologi Pembunuhan Perempuan yang Tersisa Kerangka di Setokok
Begitu juga dengan perizinan dan dokumen, ada banyak kendala yang dijumpai pengusaha karena masih terlalu banyak dan melibatkan banyak instansi bahkan lintas kementerian. Perlu perampingan pengurusan administrasi ini agar tidak menghambat lagi ke depannya.
“Tadi dalam diskusi sudah kita sampaikan semua. Harapannya di tahun 2024 nanti persoalan ini bisa diatasi agar Industri galangan kapal yang cukup andil dengan perekonomian Batam ataupun Kepri ini bisa semakin bagus lagi,” ujar Tia.(*)
Reporter: Eusebius Sara