Sabtu, 23 November 2024

Galangan Kapal Kekurangan 3000 Tenaga Las, Iperindo dan TJSL IDSurvey Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Las di Batam

Berita Terkait

spot_img
Peserta pelatihan dan sertifikasi kompetensi juru las SMAW dan GTAW. Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos

batampos – Perusahaan Galangan Kapal di Batam masih berhadapan dengan persoalan kekurangan tenaga las atau welder. Perusahaan galangan kapal yang bergabung dalam Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri sebut kekurangan sekitar 3000 tenaga welder saat ini.

Untuk mengatasi persoalan ini, Iperindo Kepri bergerak bersama dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), sebagai Holding Jasa Survei IDSurvey untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi kompetensi juru las SMAW dan GTAW yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Galangan Kapal dan Lepas Pantai.


Pelatihan dan sertifikasi tersebut dilaksanakan selama tiga hari dengan jumlah peserta sebanyak 90 orang yang dipusatkan di PT Bahtera Bahari Shipyard Kabil Punggur yang dimulai, Selasa (15/10).

Baca Juga: Produksi Kapal Aman Hingga Akhir Tahun, Galangan Kapal Butuh Regulasi yang Lebih Mudah

Kepala Unit TJSL PT BKI Persero, Arif Bijaksana Prawira Negara dalam arahannya menjelaskan, pelatihan ini merupakan program kolaborasi yang dilaksanakan di beberapa daerah, termasuk Batam yang memiliki kebutuhan tenaga las cukup besar.

“Program kolaborasi TJSL IDSurvey ini meliputi pendidikan dan pelatihan juru las, dengan jumlah peserta di Batam sebanyak 90 orang. Selain itu, ada juga pelatihan di Belawan, Sumut dengan 30 peserta, Palembang 30 peserta, dan Banjarmasin 30 peserta,” kata Arif.

Dia menjelaskan pelatihan ini dirancang untuk mendukung industri maritim, terutama galangan kapal dalam negeri. “Kekurangan tenaga welder ini juga terjadi di daerah lain. Pelatihan ini untuk mengatasi kekurangan tenaga las tersebut. Kami berharap pelatihan ini bisa menghasilkan welder kelas dunia,” tuturnya.

Arif juga mengungkapkan bahwa dalam pelatihan ini mencakup dua jenis keahlian yang khusus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan industri perkapalan di Batam.

“Tipe keahlian SMAW dan GTAW adalah yang paling banyak dibutuhkan di Batam. Sekitar 60 persen galangan kapal di Indonesia berada di Batam, dan hingga tahun 2026, sudah banyak pesanan pembuatan kapal di sini,” ujarnya.

Sekretaris Iperindo Kepri, Mariati Bangun apresiasi dengan dukungan baik dari pihak TJSL IDSurvey ini. Ini terobosan yang baik untuk memenuhi kebutuhan tenaga welder di Batam.

“Ini bagus karena memang persoalan galangan kapal di Batam selama ini kekurangan tenaga welder. Kekurangan berkisar diangka 3000 tenaga welder. Semoga dengan pelatihan ini sedikit membantu persoalan kekurangan tenaga welder ini, ” ujar Mariati.

Seperti dijelaskan sebelumnya, kata Mariati, industri galangan kapal di Kepri khususnya Batam sudah cukup baik. Orderan pembuatan kapal mencukupi hingga tahun 2026. Selain membutuhkan dukungan pemerintah dengan memudahkan birokrasi dan layanan administrasi ke pengusaha, galangan kapal juga butuh tenaga welder yang sesuai.

“Ini terobosan yang baik dari Iperindo untuk atasi masalah kekurangan tenaga welder tadi. Kami berharap semuanya berjalan dengan baik dan pelatihan ini mampu mendukung kekurangan juru las atau welder bagi galangan kapal di Batam tadi, “katanya. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update