batampos – Perusahaan galangan kapal di Batam masih membutuhkan tenaga kerja ahli, terutama tenaga pengelasan. Karena langkanya, tenaga kerja pengelasan ini sampai didatangkan dari daerah lain. Salah satunya dari Aceh.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengaku belum mendapat informasi mengenai kedatangan tenaga kerja las SMAW 4G dari Aceh untuk magang ke perusahaan pembuatan kapal di Kota Batam.
“Sejauh ini belum ada info,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Senin (3/7).
Baca Juga: Tutup Pelatihan Kursus Menjahit, Jefridin: Semoga Bisa Membuka Usaha Sendiri
Menurutnya, di Batam ada tenaga kerja pengelasan SMAW 4G ini. Selain itu, kata Rudi, pihaknya juga bisa menyediakan tenaga kerja pengelasan tersebut dan sekaligus meningkatkan pelatihan bagi tenaga kerja di Batam. “Di Batam ada,” katanya.
Diketahui, Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh dalam waktu dekat ini akan mengirimkan kembali 7 orang pemuda Aceh yang telah mengikuti pelatihan las SMAW 4G ke perusahaan pembuatan kapal ke Batam dan 6 orang pemuda yang sudah mengikuti pelatihan perawatan AC Split ke sejumlah perusahaan di Medan untuk dimagangkan.
“Para pemuda yang kita kirim untuk dimagangkan di sejumlah perusahaan di Medan dan Batam tersebut, peserta terbaik yang telah mengikuti pelatihan mengelas SMAW 4G UPTD BLK Redelong dan peserta terbaik perawatan AC Split di UPTD BLK Bireuen,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh, Akmil Husen, mengutip laman resmi institusi tersebut, Jumat, 30 Juni 2023.
Baca Juga: Orangtua Siswa: Kalau Tak Ada Bangku Lagi, Biar Kami yang Bawa Bangku Sendiri
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Penempatan Kerja Disnaker Aceh, Qifti Reza Kesuma menambahkan, pengiriman tenaga las Aceh tersebut untuk memenuhi permintaan tenaga mengelas SMAW 4G di sejumlah perusahaan pembuatan kapal di Batam yang cukup banyak.
Di Batam, sudah ada beberapa perusahaan pembuatan kapal yang siap menampung tenaga-tenaga las Aceh untuk mengikuti pemagangan. Umumnya setelah mengikuti pemagangan selama empat bulan, perusahaan akan mengontrak mereka menjadi karyawan.
“Alasan pemilik perusahaan pembuatan kapal mengontrak orang yang dimagangkan dari Aceh sebagai karyawan karena mencari pekerja madya yang sudah bisa mengelas untuk membuat badan kapal masih sangat langka di Batam,” kata Qifti. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra