batampos.co.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas terus meluaskan perspektif dan mengkaji berbagai kemungkinan opsi terkait langkah pemulihan keuangan maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, berbagai upaya penyelamatan maskapai pelat merah tersebut juga dilakukan di tengah usaha kebijakan restrukturisasi.
Tujuannya, agar maskapai nasional itu bisa fokus pada orientasi bisnis di rute penerbangan domestik. Erick menyebut, upaya lainnya yang dilakukan Garuda agar terus dapat mengudara di antaranya melalui kerjasama antara Garuda Indonesia dengan Emirates di Dubai, UEA.
Perjanjian dalam bentuk code sharing tersebut menyatakan bahwa pelanggan Garuda tetap bisa menjelajahi rute internasional melalui maskapai Emirates.
“Upaya restrukturisasi terus berjalan,” ungkapnya dikutip Sabtu (6/11/2021).
Erick mengatakan, pemerintah dan manajemen terus berupaya menyelesaikan utang-utang Garuda yang mencapai USD 7 miliar karena leasing cost termahal yang mencapai 26 persen, termasuk indikasi korupsi di dalam tubuh perseroan.
“Dinegosiasikan dengan para lessor,” imbuhnya.
“Kita tetap berusaha membuka opsi-opsi lain, paling tidak, agar bisa membantu pemulihan
Garuda,” jelasnya.
Erick melanjutkan, melalui kerjasama code sharing dengan Emirates dalam melayani rute
penerbangan ke luar negeri, maka Garuda masih memiliki nilai di mata pelanggannya.
Hal ini diharapkan berdampak positif dalam mendukung orientasi baru Garuda yang akan lebih fokus melayani rute domestik.
“Bagaimanapun juga, kita tidak bisa tinggal diam, bukan? Yang namanya usaha dan mencari solusi harus tetap dipikirkan. Termasuk juga menyusun strategi dan fokus baru untuk bisnis penerbangan domestik Garuda,” pungkasnya.(*)
