Minggu, 1 Desember 2024
spot_img

Gas 3 Kg Diduga Masih Banyak Digunakan Sektor Usaha di Batam

Berita Terkait

spot_img
Warga saat membeli gas 3 Kg saat operasi pasar di Fasum Perumahan Pesona Asri Batamkota,,Selasa (17/10). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Sejumlah masyarakat Batam masih mengeluhkan susahnya mendapatkan gas 3 Kg. Gas yang seyogyanya untuk masyarakat tidak mampu tersebut dinilai banyak dimanfaatkan oleh pihak yang seharusnya tidak memakai gas subsidi lagi.

“Bisa kita lihat di warung makan ataupun restoran yang besar nyatanya masih memakai gas melon subsidi ini. Imbasnya apa, masyarakat kurang mampu menjadi tidak dapat kebagian gas LPG 3 kg ini,” ujar Anwar, salah seorang warga Batam.


Tidak tepat sasarannya penyaluran gas LPG 3 kg ini juga dapat terlihat dipangkalan-pangkalan. Banyak pangkalan yang mengatakan jika gas subsidi mereka habis, namun nyatanya gas tersebut banyak diperjualbelikan di tingkat pengecer.

Baca Juga: Dikunjungi Saudara dari Malaysia di Rutan Batam, Bang Long Dibawakan Makanan Kesukaan

“Artinya ini apa, pangkalan ini hanya memikirkan bagaimana menjual cepat gas LPG-nya. Apakah pembelinya tepat sasaran atau tidak, mereka tidak pikirkan. Padahal jelas, gas subsidi ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin,” sesalnya.

Pemerintah, kata Anwar, seharusnya dapat memastikan gas subsidi ini dapat didistribusikan pada pihak yang seharusnya. Memastikan tidak ada lagi usaha yang dinilai beromset besar yang masih memakai gas 3 Kg. Sebab jika ini masih terus dibiarkan, maka kelangkaan gas tentu akan tetap terjadi.

“Kan sudah ada kuotanya dan itulah yang akan disalurkan. Kalau kuota ini tidak tepat sasaran tentu masalah kelangkaan seperti ini tentu tidak akan terjadi lagi,” ungkap Anwar.

Seharusnya, lanjut dia, ini yang harus dipastikan oleh pemerintah. Kemana saja penyalurannya apakah sudah benar tepat sasaran atau tidak. Tidak dapat dipungkiri masih banyak restoran yang beromset besar, kedai-kedai kopi dan cafe besar dan bahkan hotel-hotel yang masih memakai gas 3 Kg.

“Mungkin sekali-kali bisa ditanya itu restoran besar, cafe dan kedai kedai kopi besar di Batam ini, apakah mereka masih menggunakan gas melon subsidi apa tidak,” pungkas Anwar.

Baca Juga: Bea Cukai Batam Tidak Bisa Menindak Joki IMEI Ponsel, Ini Penjelasannya

Sementara itu Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria saat dikonfirmasi Batam Pos, menegaskan jika penyaluran gas LPG 3 Kg di Batam sudah sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.

“Untuk penyaluran kita gak ada kendala. Kita salurkan sesuai dengan kuota, ” ucap Satria.

Menurutnya, seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Pertamina sudah melakukan penyaluran ke setiap pangkalan pangkalan sesuai dengan jadwal dan kuota dari pangkalan tersebut.

“Saya mensinyalir masih banyak sektor-sektor usaha yang seharusnya tidak menggunakan LPG 3 Kg tetapi masih menggunakannya seperti contoh binatu, restoran besar, ” kata Satria. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update