batampos – Gas Elpiji bersubsidi atau gas melon mulai langka di Batuaji dan Sagulung. Pangkalan yang biasanya memiliki stok dan stabil, kini sering kehabisan. Padahal pembelian warga di sekitar lokasi pangkalan.
Lina warga di kelurahan Tembesi, Sagulung, mengatakan, pasokan gas sempat kosong di pangkalannya selama empat hari sebelum akhirnya kembali ada Selasa (14/3/2023) pagi.
Begitu juga dengan Burhan warga Simpang Basecamp, Batuaji, sudah tiga hari terakhir pangkalan di sekitaran nya kehabisan stok gas.
“Katanya besok baru ada (stok). Sudah keliling saya cari tapi kosong semua,” kata Burhan.
Baca Juga: BP Batam Gelar Sosialisasi Penggunaan Sistem e-SKA Versi 2 Bagi Pelaku Usaha
Pemilik pangkalan di Sagulung, Bulimar, menyebut distribusi gas dari agen Pertamina ke pangkalan memang mengalami keterlambatan sejak satu pekan belakangan.
Ia mengaku telah membayar ke pihak agen, namun LPG tersebut belum juga diantar. Sedangkan di hari biasanya dalam satu pekan dua kali pengantaran atau menyesuaikan kebutuhan.
“Gas masuk sekitar dua minggu yang lalu dari agen. Ada sedikit terlambat dari hari yang biasa dikirim. Info yang kami peroleh pengantaran gas ke pangkalan terkendala karena gas habis,” ujar Bulimar.
Baca Juga: Waspada Aquaplaning Saat Berkendara
Terpisah, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, membenarkan adanya keterlambatan pengiriman LPG ke pangkalan.
“Yang dari agen ada keterlambatan beberapa jam. Ada kendala teknisi transportasi kapal dari kemarin. Posisi kapal sudah di Uban sedang loading,” jelasnya.
Meski demikian, ke depan Satria meminta agen-agen mengirim LPG lebih ke setiap pangkalan resmi. Hal ini guna menutupi stok jika terjadi keterlambatan dari hari biasa.
Baca Juga: Rumah Sakit BP Batam Buka Pelayanan Poliklinik Sore
Namun untuk ketersediaan, ia memastikan stok LPG masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Ramadhan mendatang.
“Kita minta agen menyalurkan ekstra supaya dapat menutupi yang keterlambatan,” pungkasnya.(*)
Reporter: Eusebius Sara