Minggu, 24 November 2024

Gelper di Pemukiman Warga Masih Bebas Beroperasi

Berita Terkait

spot_img
Gelper elektronik dengan plang nama Game Boy di komplek pertokoan pasar Fanindo. (F.Dalil Harahap/Batam Pos)

batampos – Gelanggang permainan (Gelper) elektronik dengan plang nama Game Boy di komplek pertokoan pasar Fanindo, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji masih bebas beroperasi sepanjang akhir pekan kemarin.

Arena permainan ketangkasan ini bahkan semakin ramai dikunjungi warga. Tidak saja orang dewasa, anak remaja pun ikut mengadu keberuntungan di dalam lokasi permainan tersebut.


Masyarakat sekitar terus menyoroti lokasi permainan yang kental dengan unsur perjudian tersebut sebab membahayakan generasi muda yang ada di sekitar. Tidak ada batasan usia pengunjung membuat orang tua di sekitarnya khawatir. Anak-anak mereka bisa terpengaruh dengan aktivitas yang mengandung unsur perjudian tersebut.

“Ya jelas meresahkan itu. Anak-anak bisa masuk main juga. Mesin jakpot untuk berjudi semua di dalamnya,” ujar Hendrik, warga Tanjunguncang yang mengaku pernah masuk menelusuri lokasi gelper tersebut, Minggu (4/2).

Sayangnya keluhan demi keluhan masyarakat ini belum ditanggapi secara serius dari instansi pemerintah terkait. Pihak kecamatan yang sudah mendapat aduan dari masyarakat juga belum merespon keluhan ini. Begitu juga dengan Satuan Polisi Pamong Praja selaku penegak peraturan daerah juga belum bertindak.

Warga tak tahu harus kemana lagi mengadu sebab mendatangi secara langsung ke lokasi gelper ini tentu akan menimbulkan keributan. Lokasi ini dijaga ketat oleh belasan penjaga. Tak mau terjadi keributan masyarakat berharap ini ditindak lanjutin instansi pemerintah terkait.

Camat Batuaji Faizal saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan. Pesan singkat dan telepon belum direspon.

Lokasi gelper ini berada di deretan depan ruko pertokoan pasar Fanindo. Lokasi pertokoan ini berbatasan langsung dengan pemukiman warga dan juga Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Besar harapan masyarakat agar ini segera ditindak lanjuti demi keamanan dan kenyamanan bersama.

“Karena banyak dampaknya. Nanti kalah main di dalam, berkeliaran di rumah warga untuk maling. Ini yang kita dikuatirkan juga,” tutur Jamil, warga lainnya. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update