batampos – Grup band asal Yogyakarta, Endank Soekamti, menyambangi ‘dapur’ redaksi Batam Pos yang berada di Gedung Graha Pena Lantai 3, Batam Center, Jumat (27/5/2021).
Pada kunjungan tersebut, mereka menyampaikan hal unik setiap kali menggarap album baru.
Sejak album Soekamti Day (2016), grup band yang beranggotakan Erix (vokal, bass), Dory (gitar, vokal), serta Tony sebagai drummerselalu melakukan proses rekaman di alam bebas.
Vokalis sekaligus basis Endank Soekamti, Erix, mengatakan, saat ini grup band yang digawanginya itu telah menelurkan hampir 11 album. Dalam proses membuat album baru, mereka membuatnya dua tahun sekali.
“Ritualnya kami selalu pergi ke sebuah tempat (alam terbuka),” ujar Erix.
Pentolan grup band Endank Soekamti itu mencontohkan, salah satu album bertajuk Salam Indonesia. Grup band asal Yogyakarta itu merekam album barunya di Papua.
Di atas sebuah kapal yang berlayar dari Raja Ampat hingga Manokwari, selama 30 hari mereka memproduksi albumnya sambil berjalan-jalan.
“Terakhir di Alor, Lombok sudah pernah, di Semarang juga sudah pernah. Jadi memang ritualnya dua tahun sekali kita keluar dari Jogja untuk mencari inspirasi,” katanya.
Ia menambahkan, dalam membuat album itu seluruh personel ikut bersama keluarga masing-masing. Dalam sekali perjalanan itu, mereka bisa membuat belasan lagu.
“Itu satu album ada 18 lagu. Jadi kita tak pernah bikin demo, jadi kita pergi ke suatu tempat. Melayani masyarakat, menggali informasi, dapat lagu dan rekam disitu,” katanya.
Sehingga, karena banyak di alam terbuka, banyak lagu-lagu dari Endank Soekamti yang direkam diluar studio. Ia pun mengaku sebagai seorang musisi, untuk menciptakan sebuah lagu bukan hal yang sulit.
“Tidak ada kesulitan bagi musisi. Dalam satu perjalanan itu paling sedikit kami 16 lagu dan paling banyak 19 lagu,” tutupnya.(*)
Reporter: Eggi Idriansyah
