batampos – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyerahkan bantuan kepada 5.826 guru agama non formal, penyuluh non PNS, dan pemuka agama tetap di Kota Batam, Senin (11/12).
Ansar menjelaskan bantuan ini merupakan bentuk perhatian dan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kepri atas jasa penerima bantuan yang ada di Kota Batam ini.
“60 persen penerima berada di Batam, karena jumlah masyarakatnya paling banyak. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat. Jangan dilihat nilainya, namun lihatlah ketulusan dari bantuan ini. In sha Allah kalau APBD Kepri terus baik, maka akan berdampak terhadap pemberian insentif ini,” kata dia saat penyerahan bantuan di SMA Yos Sudarso.
Baca Juga:Â Berangkat 11 Desember-5 Januari, Pendaftaran Kendaraan Penumpang Dibuka hingga 13 Desember
Ia menyebutkan penyaluran bantuan ditargetkan selesai dalam pekan ini. Karena sudah mendekati akhir bulan dan tutup anggaran. Bulan ini, petugas juga mendata kembali penerima bantuan, agar datanya lebih komplit di tahun 2024 mendatang.
Mantan Bupati Bintan menyebutkan total bantuan yang diberikan mencapai 12.417 penerima di Kepri, sebanyak 5.826 penerima berada di Kota Batam.
Ia merinci untuk penyerahan bantuan di SMA Yos Sudarso terdiri dari beberapa kecamatan. Pertama Kecamatan Batam Kota sebayak 610 penerima, kedua Kecamatan Nongsa 511 penerima, Kecamatan Belakangpadang 282 penerima, Kecamatan Seibeduk 498 penerima, guru paud tahap II sebanyak 300 penerima.
“Total ada 2.201 penerima untuk di Sekolah Yos Sudarso pagi ini. Selanjutnya penyerahan juga akan dilakukan di 11 titik lainnya dengan total penerima keseluruhan adalah 5.826 penerima,” beber Ansar.
Baca Juga:Â Penumpang Bandara Hang Nadim Tumbuh 14 Persen
Ia menyebutkan untuk alokasi anggaran bantuan ini Pemerintah Provinsi Kepri menyiapkan anggaran Rp16-17 miliar. Bantuan tersebut di luar anggaran untuk bantuan rumah ibadah.
“Kalau rumah ibadah anggaran kami tahun ini mencapai Rp.94 miliar, angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp78 miliar,” sebutnya.
Bantuan ini merupakan penyemangat bagi penyelenggara, hingga dunia pendidikan. Ansar berharap bantuan ini bisa menjadi penyemangat dalam membina masyarakat.
“Besaran bantuan ini Rp1,2 juta. Kecuali guru swasta Rp2 juta,” sebutnya. (*)
Reporter: YULITAVIA