batampos – Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti pesimis target wisman 2024 di Kepri mencapai target 3 juta orang. Hal itu setelah melihat angka kunjungan hampir satu semester yang masih 600 ribu orang.
“Target oleh Kementrian 3 juta orang, tapi ini sudah hampir satu semester, hilalnya belum keliatan. Sampai bulan Mei angka dari BPS masih 600 ribuan, jadi tak yakin bisa tercapai,” ujar Guntur.
Dikatakannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berjanji jika dalam bulan Juli skema visa tak juga keluar, maka target wisman akan direvisi. Revisi wisman akan dikurangi 30-40 persen dari target.
“Jadi memang target wisman untuk tahun ini akan direvisi, karena untuk target awal sulit tercapai,” jelas Guntur.
Baca Juga: Pedagang Barang Impor Tutup Karena Takut Dirazia, Bea Cukai Batam Bantah Ada Razia
Menurut Guntur, salah satu yang menyebabkan ikllim pariwisata di Kepri tidak kompetitif adalah harga tiket yang cenderung tinggi. Kenaikan harga tiket pasca pandemi sangat jauh dibanding harga sebelumnya.
“Iklim pariwisata di Kepri tidak kompetitif karena kenaikan harga tiket feri internasional,” sebut Guntur.
Karena itu, ia berharap harga tiket feri internasional bisa kembali normal. Atau paling tidak berkurang jauh dibanding harga tiket saat ini yang mencapai hampir Rp 1 jutaan untuk warga negara asing.
“Harapan kami, harga tiket bisa dengan harga wajar, atau berkeadilan,” tegas Guntur.
Tak hanya itu, angka wisman diduga juga terkendala problem aksebilitas di Imigrasi. “Saya menyimpulkan problem utama juga di aksebilitas keimigrasian,” ujar Guntur. (*)
Reporter: Yashinta
