Siap Bantu Masyarakat dan Pemerintah Kepri
TIDAK banyak bicara dan tenang. Itulah dia, H Suhadi, sosok yang menjadi perbincangan sebagian masyarakat Batam dan Kepri umumnya, dan minggu ini menjadi figur di Batam Pos.
BACA JUGA: Drs Buralimar MSi, Mantan Birokrat Bergabung di PDI-P Kepri
Lelaki berpenampilan sederhana ini telah menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Dia telah menyumbangkan tenaga, waktu, pikiran dan lainnya untuk masyarakat. Membuka usaha penciptakan lapangan kerja. Selain itu dia juga membangun gedung olahraga Hi-Test Arena di Perumahan Eden Park, Batam Centre tahun 2015 lalu. Bukan jumlah sedikit. Menggelar berbagai turnamen olahraga. Aktif dan membantu dalam beberapa organisasi kemasyarakat.
BACA JUGA: Ns Didi Yunaspi MKep, Wakil Rektor IKMB Batam
Semua itu belum membuat Suhadi lelah. Kuota tenaga dan pikirannya masih relatif banyak. Kini dia ingin berbuat lebih besar untuk masyarakat Kepri. Jalannya dengan menjadi anggota DPRD Kepri dari Partai NasDem.
BACA JUGA: Sirajudin Nur, Wakil Ketua Komisi IV DRPD Kepri
Tentu masyarakat ingin tahu sosok Suhadi lebih lengkap lagi. Kepada redaktur Batam Pos, Suprizal Tanjung, Senin (1/5/2023), Suhadi memaparkan bagaimana kesiapannya dan apa akan diperjuangkannya di gedung parlemen nanti.
Apa posisi Anda di Partai NasDem saat ini?
Wakil ketua Bidang Ekonomi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Batam.
Bagaimana kesiapan sebagai bakal calong legislatif (bacaleg) DPRD Kepri?
Saya terus melakukan penguatan secara internal. Eksternalnya, kita melakukan sosialisasi ke beberapa tempat di daerah pemilihan (dapil) saya. Kehadiran saya di dapil tersebut bisa dikatakan berhasil karena dibantu tim sukses. Mereka banyak memudahkan semua program yang saya jalankan untuk melakukan dialog, menyampaikan dan melaksanakan program kerja di tengah masyarakat. Saya juga masuk ke perumahan-perumahan baru namun masyarakatnya sudah relatif lama berada di kota ini.
Pandangan masyarakat terhadap niat Anda menjadi anggota legislatif?
Sangat baik. Saya lahir di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. Sejak umur tiga bulan di tahun 1971 saya dibawa orang tua ke Batam. Masa kecil lama tinggal di Batuampar. Remaja warga Lubuk Baja. Lalu lama tinggal di Perumahan Eden Pak dan Duta Mas, Batam Kota.
Sudah 50-an tahun saya di kota industri ini. Insya Allah banyak tetangga, saudara-saudara, keluarga dan masyarakat yang masih mengingat saya. Terutama di daerah Perumaha Eden Park, Kelurahan Bulian, Batam Centre, Batam Kota dan lainnya. Saya berharap ini bisa menjadi salah satu modal saya meraih suara maksimal. Kota dan kabupaten di Kepri pun saya datangi, lakukan dialog, sosialiasi dan menjalankankan program kerja yang kita buat.
Hal yang melatarbelakangi Anda masuk panggung politik di negeri Melayu ini?
Banyak. Secara umum banyak aspirasi masyarakat belum tersalur dan tersumbat. Masyarakat tidak puas dengan apa yang mereka rasakan saat ini. Mulai dari sektor ekonomi, lapangan pekerjaan, keadilan, kepastian hukum dan lainnya. Masuk ke DPRD Kepri membuka peluang saya untuk menjawab dan memenuhi harapan masyarakat tadi.
Sebelum masuk ke politik. Apa yang sudah diberikan kepada masyarakat selama ini?
Saya sudah 18 tahun sebagai pengusaha jasa pengujian komponen untuk industri oil and gas dan ship building.
Membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Batam. Ekonomi jadi berjalan. Karyawan saya memang tidak sampai ratusan orang. Usaha saya juga bukan pekerjaan padat karya. Meski begitu, Sumber Daya Manusia (SDM) terus terserap. Membuat perusahaan menjadi modal pengalaman bagi saya ketika masuk menjadi anggota legislatif nanti. Pandangan seorang pengusaha yang kemudian duduk di DPRD tentu akan berbeda dengan padangan politisi murni. Mantan pengusaha akan berupaya menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat. Dia bisa merealisasikan aturan, Perda yang mewajibkan BUMN, koperasi, perusahaan untuk merekrut pemuda-pemudi tempatan untuk bekerja.
Kabarnya Anda juga didukung pecinta olahraga?
Insya Allah. Olahraga itu bagian tidak terpisahkan dari hidup saya. Saya cinta olahraga seperti bola basket, tenis meja dan sepeda. Saya juga pernah menjadi Manager Tunas Indonesia di SEA Games tahun 2017 di Kualalumpur, Malaysia.
Kecintaan terhadap olahraga tadi diwujudkan dengan membangun gedung olahraga sendiri.
Alhamdulillah. Saya mempunyai gedung olahraga sendiri yaitu Hi-Test Arena di Perumahan Eden Park, Batam Centre. Kapasitas gedung itu sebanyak 12 ribu penonton. Dan telah mendapat sertikita standar FIBA level 1. Lapangan ini bisa dipakai untuk pertandingan level internasional.
Gedung itu menghabiskan dana sekitar Rp 14 miliar. Dimana Rp 11 miliar untuk membeli tanah dan membangun gedung. Sisanya Rp 3 miiar untuk mengisi fasilitas di dalam gedung tersebut sekitar awal 2915 lalu. Kepedulian di bidang olahraga ini, kiranya bisa menjadi modal bagi saya meraih suara para atlet, keluarganya dan masyarakat pecinta olahraga.
Rp 14 miliar? Apa tidak rugi membangun gedung itu. Gedung olahraga cenderung tidak ada untungnya. Pendirian gedung olahraga kan tanggungjawab pemerintah.
Bila bicara untung. Memang tidak masuk. Tidak kena. Gedung itu bukan untuk bisnis. Bukan tempat mencari uang. Gedung itu adalah bentuk pengabdian saya kepada masyarakat. Sekaligus juga tempat menyalurkan hobi saya di bidang olahraga.
Niat awal saya membangun gedung olahraga itu hanya untuk menyalurkan semangat, bakat dan jiwa saya dalam olahraga. Yang cinta olahraga bukan hanya saya. Masyarakat banyak juga suka olahraga. Masalahnya. Tidak semua kawasan punya gedung olahraga yang sesuai standar nasional, apalagi level internasional. Masyarakat jelas gembira. Terlebih main, berolahraga di Hi-Test Arena yang relatif luas, megah dan teduh. Tentu akan memberikan kesan dan pengalaman baik bagi masyarakat. Sejak diresmikan hingga kini, saya persilahkan masyarakat memakai gedung itu.
Beberapa turnamen juga sudah banyak dilaksanana di gedung ini. Gedung ini gisa dipakai untuk olahraga tenis meja, badminton, bola basket dan lainnya.
Insya Allah akhir Mei 2023 ini, kita akan mengadakan Turnamen Sepak Takraw tingkat nasional. Nanti kita informasikan.
Lanjut. Kalau disebut gedung olahraga tanggungjawab pemerintah. Saya tidak juga. Kita tidak bisa membebankan berbagai persoalan bangsa kepada pemerintah. Semua harus terlibat. Ikut aktif sesuai kemampuan masing-masing. Ada pengusaha Batam skala nasional yang membangun masjid megah di Nagoya. Juga membangun beberapa perguruan tinggi di Batam. Itu beliah. Nah saya ikut andil dalam pembangunan di Batam dalam bidang olahraga. Membangun gedung olahraga. Untuk siapa? Untuk masyarakat. Kita boleh membebankan semua sektor itu harus dibangun dan digerakkan pemerintah. Pemerintah punya keterbatasan dan skala prioritas. Kalau bagian dari masyarakat bisa membantu. Bantu. Itu kan juga sebagai investasi akhirat bagi kita sebagai umat Islam. Ada pahala yang kita dapat nanti di akhirat. Tidak dapat untung di dunia. Akhirat Insya Allah akan berbuah dan baik hasilnya.
Masyarakat terbantu dan akan mengingat jasa Anda?
Kalau masyarakat merasa terbantu dan mengingat jasa saya, Alhamdulillah. Itu tergantung kepada pandangan masyarakat. Tapi ingat. Gedung olahraga itu bukan untuk tujuan politik ya. Gedung itu dibangun jauh sebelum saya mencalonkan diri sebagai bacaleg DPRD Kepri 2024 ini.
Masyarakat Eden Park, Batam Centre, Batam Kota bisa menjadi penyumbang suara nanti di Pileg 2024?
Semua saya serahkan kepada masyarakat dan juga Allah SWT. Saya dipilih karena telah berbuat dan dekat dengan masyarakat, pasti bersyukur. Di samping itu, saya dan tim sukses juga melakukan berbagai hal di tengah masyarakat.
Soal pencalegan di internal DPD NasDem sendiri bagaimana?
Di NasDem kita sangat komunikatif. Saling mendukung, saling bekerja sama untuk membesarkan partai ini. Begitu juga halnya dengan masalah pencalegan. Tidak ada masalah. Kita kan sudah ditunjuk partai untuk maju di dapil masing-masing. Di dapil inilah kita terus bergerak, melakukan sosialisasi, melakukan pendekatan kepada masyarakat, menampung aspirasi masyarakat, membantu masyarakat. Untuk merealisasikan aspirasi tadi agar lebih maksimal, tentu kita harus berada di posisi sebagai anggota dewan. Ada power, ada kekuatan hukum. Banyak harapan masyarakat kita tampung, namun kalau tidak memiliki kapasitas sebagai anggota legislatif, tentu akan sulit bagi kita merealisasikan keinginan masyarakat tadi. Apalagi bila keinginan itu terkait dengan hukum dan lainnya.
Ada kendala?
Tidak ada. Dapil membuat kita tidak menumpuk di satu kawasan. Dapil adalah salah satu unsur penting dalam pemilu tetapi sering terabaikan. Dapil merupakan arena kontestasi yang jika diibaratkan seperti permainan sepak bola, adalah lapangan sepak bolanya.
Dapil merupakan arena kompetisi beserta jumlah kursi yang diperebutkan untuk mewakili aspirasi dan kepentingan rakyat dalam sebuah penyelenggaraan Pemilu.
Pastinya tidak sembarangan dalam menentukan daerah pemilihan itu. Dapil yang dibuat secara serampangan bisa menyebabkan suatu penduduk merasa tidak memiliki wakil di lembaga perwakilan nantinya, sehingga aspirasi dari masyarakat pada wilayah tersebut tidak tertampung yang bisa berakibat munculnya ketimpangan-ketimpangan pembangunan yang tidak merata,” lanjutnya.
Penataan Dapil bertujuan menyusun ulang Dapil yang tidak sesuai, hilang atau belum terakomodasi dalam sebuah aturan.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, tahapan penetapan jumlah kursi dan pembentukan dapil DPRD Kabupaten/Kota Pemilu 2024 adalah dimulai dari 14 Oktober 2022 sampai dengan 9 Februari 2023.
Bawaslu harus menetapkan strategi pengawasan, sehingga dapat menyusun langkah-langkah strategis pada proses penataan dapil maupun pasca penetapan dapil.
Ada tujuh prinsip penyusunan penataan dapil dan alokasi kursi yang harus dipedomani, yaitu Kesetaraan nilai suara, Ketaatan pada sistem pemilu yang proporsional, Proporsionalitas, Integralitas wilayah, Berada dalam cakupan wilayah yang sama, Kohesivitas, dan Kesinambungan.
Setiap suara dari pemilih dihargai satu suara di setiap dapil yang terdiri dari satu atau beberapa kecamatan. Terjadinya penataan dapil tidak bisa kontradiktif dengan sistem pemilihan proporsional sesuai PKPU No. 16 Tahun 2017. Alokasi kursi antar dapil tidak boleh timpang antara satu dapil dengan dapil lain, hampir merata akan lebih baik karena pertimbangan penyampaian aspirasi dari masing-masing daerah pemilihan. Memperhatikan berbagai aspek, kondisi geografis, sarana dan prasarana yang terkait antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, baik itu kecamatan atau bagian dari kecamatan jangan sampai ada yang terputus sementara yang terputus itu merupakan satu kesatuan wilayah integral dalam satu daerah pemilihan. Dalam satu dapil harus terdiri dari beberapa kecamatan yang berdekatan di dalam wilayah yang sama. Memperhatikan kelompok minoritas dalam sebuah wilayah seperti suku, budaya dan agama tertentu yang minor dalam sebuah wilayah dapil.
Anda banyak masuk dan mengurus organisasi?
Banyak tidak. Ada beberapa. Misalnya saya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Keluarga Besar Borneo (PKBB) Kepri Periode 2023-2026 dalam Musyawarah Besar (Mubes) I PKBB di Gedung LAM, Batam Centre, Minggu (5/3/2023). Saya juga menjadi pengurus dan anggota beberapa organisasi sosial, budaya dan ormas lainnya. Organisasi ini penting. Organisasi ini menjadi wadah bagi kita untuk mengasah kemampuan diri. Belajar menjadi pemimpin. Itu harus dimulai sejak dulu. Bukan saat menjadi bacaleg baru masuk organisasi. Susah masaknya. Dengan organisasi kita menjadi tahu memimpin, menerima masukan masyarakat dan melakukan sesuatu untuk masyarakat. Dengan kapasitas kita sebagai anggota DPRD tentu akan banyak hal, banyak aturan yang dibuat dan dikeluarkan untuk kepentingan masyarakat. Misalnya aturan tentang investasi untuk , membuka lapangan kerja, ekonomi, organisasi, olahraga, bonus untuk pelatih dan atlet berprestasi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Upah Minimum Kota (UMK), hak-hak tenaga kerja dalam dunia industri. Masih banyak lagi.
Khusus investasi bisa diperjelas?
Darat dan laut Kepri ini sangat luas. Potensi Sumber Daya Alam (SDA) ini perlu digemakan lagi kepada para investor lokal maupun mancanegara. Caranya? Mudahkan perizinan. Minimalisir dan hindari konflik di dunia industri. Konflik, masalah, sangat menakutkan bagi pengusaha. Investor menanam dananya untuk mencari untung. Jangan dihadapkan kepada masalah-masalah yang bisa merugikan mereka dan juga tenaga kerja dan pemerintah. Ini perlu kerja saja kita semua.
Bidang investasi, juga harus terbuka. Namun tetap mengikuti aturan dan perundangan yang berlaku terutama perlindungan terhadap kegiatan usaha yang diperuntukkan bagi UMKM. Jangan sampai usahanya diambil Penanaman Modal Asing (PMA), sehingga mengakibatkan perekonomian UMKM dirugikan. (***)
Biografi
Nama: H Suhadi ST
Tempat dan tanggal lahir: Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, 3 Mei 1971.
Saudara: Anak ke-4 dari 7 bersaudara.
Keluarga
Istri: Hj Seri Hartini asal Meranti, Riau.
Anak: Ashillah Faradiba Suhadi, 21.
: Adzka Aiman Siraj, 17.
: Aqeela Sofia Suhadi, 11.
Pendidikan
- SD Yos Sudarno. 1978.
- SMP Yos Sudarso. 1987.
- SMAN1 Batam. 1990.
- S1, Teknik Sipil Universitas Merdeka Malang (Unmer), Jawa Timur (Jatim). 1996.
Pekerjaan
- Direktur PT. Hi-Test
- Komisaris PT. Hi-Test Arena Batam
- Komisaris PT. HAS Spesialis Indonesia
Organisasi
- Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Keluarga Besar Borneo (PKBB) Kepri. Periode 2023-2026.
- Masa kuliah aktif di organisasi kemahasiswaan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), senat mahasiswa dan kegiatan Penelitian.
Reporter: Suprizal Tanjung