Selasa, 12 November 2024

Hadir di Batam, PosAja Perkenalkan Transformasi PosIND

Berita Terkait

spot_img
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun (kiri) dan Komisaris Pos Indonesia Rhenald Kasali saat memperkenalkan transformasi PosIND di Batam. F Galih/Batam Pos.

batampos – PosIND (PT Pos Indonesia) terus memperkenalkan transformasi bisnisnya kepada masyarakat luas, sebagai komitmennya menjadi perusahaan untuk semua kebutuhan logistik (Beyond Logistik) di Tanah Air. 

Transformasi PosIND disampaikan PosIND pada acara “Ngobrol Santai”  di Kantor Cabang Utama Batam, Jalan Letjen Ibnu Sutowo, Sabtu (17/2/2024). 

Hadir Komisaris Pos Indonesia Prof Rhenald Kasali, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun, serta jajaran manajemen Pos Indonesia lainnya. 

Acara tersebut dihadiri puluhan peserta perwakilan dari pemerintahan, BUMN, swasta, universitas, dan stakeholder lainnya. Para peserta antusias mengikuti rangkaian acara yang dimulai pukul 18.30 WIB. 

Peserta yang hadir juga aktif menyampaikan beberapa pertanyaan terkait perkembangan PosIND saat ini. 

Pada paparannya, Prof Rhenald Kasali yang merupakan pakar manajemen tersebut menyampaikan tentang transformasi Pos Indonesia. 

Saat ini, Pos Indonesia telah menjadi perusahaan logistik dengan berbagai layanan. Diantaranya layanan kurir dan logistik, keuangan, dana pensiun, dan lainnya. 

“Hari ini kami Pos Indonesia telah melakukan banyak transformasi dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Kami terus berkomitmen meremajakan diri dengan berbagai inovasi,” katanya. 

Sementara itu, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun mengatakan, saat ini Pos Indonesia telah berkembang menjadi BUMN yang bergerak pada bisnis kurir, logistik, layanan keuangan, bisnis properti, dan bisnis ancillary dengan memiliki Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), Dapenpos dan lainnya. 

PosIND, menurut Tonggo, telah bertransformasi menjadi perusahaan logistik untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Tak terkecuali bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia yang jumlahnya sekitar 64 juta. 

Pada bisnis kurir, Pos Indonesia memiliki aplikasi digital atau mobile aplikasi PosAja! yang merupakan aplikasi jasa pengiriman berbasis digital courier.  

PosAja! memiliki tiga layanan kurir yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, yaitu Pos Sameday, Pos Nextday, Pos Reguler, dan Pos Ekspor. 

Melalui aplikasi ini, pelanggan bisa melakukan proses pengiriman paket dan barang cukup dari handphone, tanpa harus ke outlet. 

Pemesanan bisa dilakukan dari manapun di beberapa kota besar di Indonesia. PosAja! juga terhubung dengan beberapa e-commerce sehingga bisa melakukan pembelanjaan langsung dari aplikasi. 

“Kami memiliki lebih dari 42.300 drop points PosAja! dan channeling yang menjangkau hingga daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal). PosAja! juga terhubung dengan jaringan Pos di 228 negara di dunia. Kami juga didukung 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, dan 4.308 Kantor Cabang Pembantu,” jelas Tonggo. 

Untuk memudahkan pelaku usaha, PosAja! memiliki fulfillment center STORI yang melayani kebutuhan penyimpanan barang, pemenuhan pesanan, packaging, manajemen pengiriman, manajemen penjualan dan marketplace, hingga konsolidasi ekspor. 

“STORI telah hadir di lebih dari 152 titik di seluruh Indonesia. Di antaranya hadir di Medan, Pekanbaru, Palembang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan lainnya,” kata dia. 

Dia menjelaskan, Pos Indonesia hadir ikut serta membangun bangsa agar lebih berdaya saing dan sejahtera. Pos Indonesia memiliki visi untuk menjadi penyelenggara layanan pos universal, jasa kurir, logistik, dan keuangan paling kompetitif. 

Untuk mencapai tujuan dan visi tersebut, pihaknya bertindak efektif untuk mencapai performa terbaik.

Diantaranya dengan memberikan produk yang relevan sesuai kebutuhan pasar, memberikan jasa layanan yang prima, menjalankan proses bisnis secara efisien, membangun solusi teknologi informasi yang prima dan human capital yang andal. (*)

 

 

Reporter: GALIH ADI SAPUTRO

spot_img

Update