batampos – Ketua Pokja Keluarga Berencana (KB), Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Desri Mulyono menjelaskan secara keseluruhan total usia subur di Kepri mencapai angka kurang lebih 300 ribu pasangan.
“Hampir 190 ribu lebih berada di Kota Batam. Jadi memang Batam saat ini capaiannya paling rendah dibanding kabupaten atau kota yang ada di Kepri,” terangnya saat dijumpai di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri di Batam, Senin (30/10) siang.
Hal ini karena jumlah usia subur yang tinggi di Batam dan jelas berbeda dengan daerah lain di Kepri. Namun secara jumlah, Batam sudah banyak yang ikut KB dibanding usia subur di daerah lain di Kepri.
Baca Juga:Â Pasangan Menikah di Batam Lebih Pilih KB Alami, Ini Alasannya
Ia menyebutkan alat kontrasepsi merupakan upaya pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk. Tidak saja itu tujuan lain adalah mencegah terjadinya stunting, yang diakibatkan tidak terkendalinya angka kelahiran.
“Dengan alat kontrasepsi mereka bisa merencanakan kapan akan memiliki anak, atau menambah anak. Meskipun masih ada kemungkinan jebol atau jadi. Namun cukup kecil, dibandingkan dengan KB alami yang berisiko 50 persen lebih untuk hamil di luar rencana,” ungkapnya.
BKKBN selalu berupaya untuk meningkatkan capaian pengguna alat kontrasepsi di berbagai jenis seperti suntik, spiral, IUD, maupun vasektomi atau tubektomi.
“Setiap program KB di BKKBN itu gratis. Bahkan kami memberikan apresiasi kepada mereka yang mau ikut dalam program ini. Ada insentif yang kami berikan mulai dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu untuk yang vasektomi atau tubektomi,” beber Desri.
Baca Juga:Â Ini Harga Paket Sembako Murah yang Bisa Dibeli Warga Batam Mulai Besok
Hal ini merupakan bentuk penghargaan kepada pasangan usia subur yang ingin ikut dalam program pengendalian penduduk di Kepri.
Ia mengakui capaian pemasangan alat kontrasepsi memang paling rendah di Batam untuk presentasenya. Berdasarkan data baru 50 persen dari usia subur yang mau ikut menggunakan alat kontrasepsi.
Data September menyebutkan dari 193.789 target pasangan usia subur yang ada di Batam, yang berhasil ikut dalam program alat kontrasepsi ini sebanyak 81.195 atau baru mencapai 49.33 persen. (*)
Reporter: YULITAVIA