Minggu, 24 November 2024

Harga Ayam Segar di Batam Mulai Naik

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Penjual ayam di Pasar Botania. Harga ayam potong segar mulai naik. F.Iman Wachyudi

batampos – Pedagang ayam segar di sejumlah pasar mengeluhkan kenaikan harga ayam. Harga ayam segar di sejumlah pasar mulai merangkak naik. Seperti yang terjadi di Pasar Botania 1, Batam Kota, Sabtu (26/8). Pedagang mengaku kenaikan harga sudah mulai terjadi dalam sepekan ini.

”Harga ayam sudah naik. Beberapa hari ini gejolak kenaikan harga terus terjadi. Naik memang dari distributor ayamnya. Katanya (peternak ayam) mau direlokasi jadi berpengaruh sama harga,” kata salah seorang pedagang ayam segar di Pasar Botania I, Ajo.


Baca juga:EM Auto Hadirkan Morgan Berdesain Klasik

Ajo menambahkan sebagai pedagang, ia hanya mengikuti harga yang ditetapkan dari distributor.
”Kami ikut harga dari distributor, kalau naik ya otomatis harga jual naik. Hari ini per kilogramnya Rp 40 ribu, minggu kemarin masih Rp 36 ribuan,” sebutnya.

Lanjutnya, pasokan ayam segar hingga saat ini masih lancar. ”Kami maunya stabil. Kalau harga tinggi, ada keluhan dari pembeli juga muncul. Jadi harusnya ada solusi,” imbuhnya.

Peternakan selama ini mensuplai kebutuhan ayam segar untuk warga Batam. Terdapat ribuan ayam siap dipasarkan, serta anak ayam yang masih muda, hingga ayam petelur.

Informasi yang diperoleh dari distributor ayam segar, mayoritas kandang ayam yang ada direlokasi, sehingga akan menimbulkan dampak terhadap pasokan ayam segar ke pedagang.Terganggunya pasokan ini akan berpengaruh pada harga di pasar.

Para pedagang juga berharap, pemerintah memberikan solusi terbaik terlebih dahulu sebelum melakukan penggusuran, memang ini adalah program atau proyek pemerintah pusat. ”Imbasnya luas ini, pasti nanti sayuran, telur ayam akan ikut naik,” ucap Ajo.

Sementara itu, Rika Sentosa, peternak ayam di Pulau Rempang mengatakan, peternak juga merupakan investor, tidak hanya dari segi permodalan, namun pengusaha ternak ayam juga menampung tenaga kerja.

Dalam usaha ternak, tidak semerta-merta hanya memelihara ternak. Perlu mendatangkan bibit ternak dari luar Batam, termasuk pakan ternak.

”Kami juga investor, kami juga menyerap tenaga kerja. Belum lagi hubungan kami terhadap pedagang di sejumlah pasar di Batam. Ini semua akan merasakan dampaknya, bila tidak ada solusi yang tepat,” ujar Rika.

Rika menambahkan, efek dari penggusuran pastinya akan berimbas pada harga pasar. Dengan belum adanya kejelasan terkait nasib peternak, ia mengaku tidak bisa memastikan kalau pasokan ayam segar ini tidak terkendala ke depannya.

”Kami dipaksa pindah. Namun kami juga bingung mau kemana. Karena ada ribuan ayam yang harus kami evakuasi juga. Jadi kami mohon pemerintah juga memperhatikan nasib kami,” ungkapnya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Adidoyo Prakoso, mengungkapkan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sudah mendiskusikan kemungkinan tersebut dan berupaya melakukan mitigasi dengan kerja sama antar daerah.

Oleh karena Batam bukan daerah penghasil utama, maka selama ini kerja sama distribusi pangan dengan daerah-daerah lain sudah terjalin dan akan terus diperkuat. Dengan demikian ketersediaan stok dapat dijaga dan pilihan komoditas pangan menjadi bervariasi.

”Kami sudah mendiskusikan hal ini dengan daerah lain, itu salah satu usaha dari TPID untuk memitigasi lonjakan-lonjakan inflasi yang salah satunya diakibatkan oleh relokasi lahan pertanian,” ujar Adidoyo.

Namun, ia menambahkan, kondisi tingkat inflasi di Kepri masih tergolong rendah. Bahkan angkanya menjadi salah satu yang terendah secara nasional pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2023. Hal ini menunjukkan, langkah kerja sama antardaerah masih tergolong baik. (***)

Reporter: Yulitavia

spot_img

Baca Juga

Update