batampos – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam kembali menggelar rapat untuk membahas pengendalian inflasi jelang akhir tahun, Senin (26/12). Komoditi telur dan cabai menjadi perhatian dan diprediksi penyumbang inflasi di penghujung tahun 2022 ini.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad usai rapat menebutkan beberapa komoditi menjadi atensi di Batam yaitu cabai merah keriting dan telur ayam. Kedua komoditi ini mengalami lonjakan harga mendekati akhir tahun ini.
“Sepanjang tahun ini beberapa komoditi memang mengalami kenaikan harga. Telur dan cabai diprediksi akan menjadi penyumbang inflasi di Batam,” kata dia.
Baca Juga:Â 308.973 Pelanggar Lalu Lintas Tertangkap Kamera ETLE
Sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri,Tito Karnavian, daerah diminta fokus dalam penanganan inflasi. Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional terdapat 20 komoditi yang menjadi perhatian, lima di antaranya mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.
Amsakar meneyebutkan komoditi yang alami kenaikan di antaranya, cabai rawit naik 15,5 persen secara nasional. Disusul cabai merah naik 7,5 persen, daging ayam bras 5,7 persen, telur 4,4 persen, dan beras 2,2 persen.
“Sementara untuk Kota Batam, dua komoditi yang mengalami lonjakan harga adalah cabai merah, dan telur. Meskipun kenaikannya tidak setinggi rata-rata nasional, namun kami tim TPID akan terus memantau dan melakukan komunikasi dengan daerah penghasil. Tujuannya agar inflasi terjaga, dan daya beli masyarakat tidak menurun,” jelasnya.
Baca Juga:Â Nongsa Sensations Siap Sambut Tahun Baru, Tingkat Okupansi Sudah 80 Persen
Dalam rapat tersebut juga dipaparkan Kepri dinilai cukup baik dalam melakukan langkah taktis pengendalian inflasi. Menurutnya, bicara soal Kepri, tentu yang paling memberikan dampak itu adalah Batam. Untuk itu atas kerja sama semua pihak dalam mengendalikan inflasi ini, Mendagri menilai Kepri cukup baik dalam penangan inflasi.
“Kota Batam merupakan salah satu kota dengan capaian pengendalian inflasinya yang cukup baik. Dari grafik yang dipaparkan Kemendagri tadi,” sebutnya.
Lanjutnya, pemantauan terhadap pergerakan harga akan dilakukan Dinas Perindustrian, dan Perdagangan (Disperindag) Batam, sementara untuk komoditi lokal berada di bawah pengawasan Dinas Ketahanan Pangan, dan Pertanian (DKPP) Batam, begitu juga dengan peran distributor.
Baca Juga:Â Polda Kepri Petakan 23 Titik Rawan Kemacetan di Malam Tahun Baru 2023
“Ini merupakan kerja bersama. Kami berharap inflasi Batam bisa terjaga, meskipun bukan daerah penghasil, Pemko Batam berupa menjaga stok dan harga pangan,” bebernya.
Kepala Perwakilan BI Kepri, Musni Hardika Atmaja sebelumnya dalam rapat bersama Forkopimda meminta kepada Pemko Batam untuk menjaga inflasi daerah agar tetap berada di angka yang aman.
Permintaan ini disampaikan, agar Batam tidak mengalami inflasi, sehingga daya beli masyarakat menurun. Inflasi menjadi fokus bersama menjelang akhir tahun ini.
“Sangat penting menjaga infasi. Jadi saya minta agar bagaimana inflasi Kota Batam tetap berada di angka yang aman,” tutupnya. (*)
Reporter : YULITAVIA