Jumat, 29 November 2024
spot_img

Harga Cabai di Batam Kembali Melonjak

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Harga cabai kembali meroket di Batam.

batampos – Harga cabai di Batam kembali melonjak tinggi. Untuk per kilogramnya harga cabai dijual hingga Rp 80 ribuan. Kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir.

Seperti pantauan di Pasar Botania Batam Center, harga cabai setan rata-rata dijual Rp 80 ribu per kg. Tingginya harga cabai setan ini, membuat stok cabai di pasar tersebut tak banyak.


“Semua cabai sedang tinggi, tapi paling mahal cabai setan Rp 80 ribu per kg, ” ujar Agus, pedagang di Pasar Botania.

Baca Juga: Rokok Tanpa Cukai Dijual Bebas di Online

Dikatakannya, untuk cabai merah keriting juga sedang tinggi yakni Rp 65-70 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit hijau Rp 60 ribu per kg.

“Sudah lebih sepekan harganya naik, sebelumnya cabai setan Rp 60 ribu, cabai merah keriting Rp 50 ribu,” terang Agus lagi.

Menurut dia, harga cabai selama beberapa bulan terakhir berada diatas Rp 50 ribu per kg. Kecuali untuk cabai hijau keriting sempat Rp 40 ribu per kg.

“Kalau harga tinggi ini, daya beli masih sama, paling berkurang sedikit dari biasa. Kecuali harganya kalau Rp 100 ribu,” jelasnya.

Baca Juga: Disnaker Batam Gelar 33 Pelatihan Kerja, Pendaftaran Online di Sini

Ia juga memperkirakan, lonjakan harga cabai akan kembali terjadi jelang bulan suci Ramadan. Biasanya naik 1-3 hari bulan puasa, dimana mulai banyak warga yang menyetok kebutuhan.

“Ya ada kemungkinan naik, tapi belum tahu pastinya,” sebutnya.

Martin, pedagang lainnya membenarkan harga cabai saat ini mengalami lonjakan sejak sepekan terakhir. Namun ia tak bisa meastikan penyebab kenaikan harga cabai.

“Iya cabai lagi tinggi, hampir semuanya naik. Tak tahu juga apa sebabnya, pokoknya semua naik,” jelas Martin.

Sementara Kadisperindag Kota Batam Gustian Riau belum bisa dikonfirmasi terkait harga cabai yang masih tinggi di pasaran. Dimana beberapa waktu lalu, Disperindag juga menjanjikan harga cabai murah di pasaran Batam dengan adanya kerjasama dengan daerah penghasil. (*)

 

 

 

Reporter : Yashinta

spot_img

Update